Koalisi Nasional Suriah Kehilangan Dukungan Internal

Pimpinan Tentara Pembebasan Suriah (FSA) Kamis (27/9) lalu mengumumkan penarikan pengakuannya terhadap Koalisi Nasional Suriah dan Dewan Jendral sebagai bagian dari oposisi militer Suriah.

Sekjen Kapten Ammar Alwawi bahkan mengecam mereka karena telah meremehkan dan meminggirkan pejuang revolusi di lapangan. Padahal justru pejuang lapangan inilah yang turun tangan melindungi tuntutan rakyat Suriah demi mencapai cita-cita dan telah mengorbankan  harta dan jiwanya untuk itu.

Koalisi Nasional dan Pejuang Suriah

Pernyataan dari FSA ini muncul setelah sebelumnya belasan kelompok pejuang Suriah -terutama Brigade Tauhid- mengumumkan dukungannya pada "Aliansi Islami" serta mengajak untuk menarik pengakuan dari Koalisi Nasional Suriah. Mereka juga mengajak untuk bersatu di bawah naungan Islam yang berpegah teguh untuk menegakkan syariah Islam dan menjadikannya sebagai satu-satunya sumber hukum.

Kepala Biro Politik Brigade Tauhid Dr. Nurruddin al-Hajji mengecam Koalisi Nasional dalam melaksanakan kewajibannya bagi Suriah di dalam negeri, serta tidak adanya perwakilan dari dalam negri dalam keanggotaannya.

Sebagaimana telah diketahui bahwa Koalisi Nasional Suriah awalnya memang didirikan oleh warga Suriah yang ada di luar negri untuk mendukung perjuangan milliter rakyat Suriah setelah meletusnya revolusi.

Dalam wawancara seluler dengan Aljazeera, Alhajji mengatakan, "Koalisi ini tidak memberikan apa-apa, masyarakat Suriah di dalam negeri tidak mengenal orang-orang itu," seraya bertanya, "Siapa itu Ahmad Jarba?" (Ia adalah pimpinan Koalisi Nasional saat ini -Red)

Alhajji lalu mengatakan, "Kami tidak menginginkan orang-orang yang telah menghabiskan hidupnya di luar itu. Kami ingin yang mewakili kami adalah mereka yang telah kehilangan anank-anaknya dalam pembantaian kimia, atau kehilangan salah satu anggota tubuhnya dlam pertempuran melawan Rezim. Mereka itulah yang lebih berhak untuk mewakili kami.

Mengenai bentuk bantuan yang telah diberikan oleh Koalisi Nasional terhadap perjuangan bersenjata, Alhajji menegaskan bahwa mereka hanya pernah mengirim 7 ribu peluru, di mana kami dalam satu serangan bisa mendapatkan setengahnnya.

Pengkhianatan Terhadap Pejuang

Alhajji bahkan menyampaikan kritikan tajamnya, "Dewan Jenderal telah mengkhianati pejuang bersenjata dan masyarakat Suriah. Sekiranya mereka punya kehormatan, mereka seharusnya melakukan sesuatu atas pelanggaran 'garis merah' yang telah ditetapkan USA, dimana rezim ini terus menerus melanggarnya.

Di pihak yang sama, jubir Brigarde Tauhid Abu Malik menyatakan bahwa Aliansi Islami yang dibentuk akan membawa banyak keuntungan, karena memungkingkan untuk terus menerus mendapat tambahan dukungan dari berbagai elemen.

Dalam pesannya kepada masyarakat Suriah, Abu Malik mengatakan bahwa aliansi ini bukanlah lahir begitu saja. Hal ini karena slogan revolusi dari awalnya adalah "Allah." Dia juga memperingatkan distorsi yang sedang diupayakan sebagian kelompok ke dalam masyarakat Suriah melalui stigmatisasi aliansi ini sebagai bentuk kemunduran dan keterbelakangan.

Ia menganggap distorsi ini dimaksudkan untuk mengaburkan fakta bahwa sebagian besar pencetus aliansi berasal dari kaum intelektual termasuk dokter dan insinyur. Alhajji kemudian mengajak semua pihak untuk membaca sejarah dan untuk bersikap adil sebagimana diajarkan oleh Islam.

*Aljazeera/sinai DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment