Buntut “Shutdown”; AS Gagal Bayar Utang, Dollar Tumbang
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang di Asia jatuh pada perdagangan hari ini setelah investor beralih memburu euro dan yen menyusul meningkatnya kekhawatiran penghentian operasi pemerintah AS akan mengantarkan utang AS kepada posisi gagal bayar (default).
Dolar AS yang sering disebut greenback ini melemah menjadi 97,22 yen di Tokyo, padahal di New York sebelumnya bertengger pada 97,27 yen.
Presiden Barack Obama menuntut diakhirnya penghentian operasi pemerintah yang sudah berlangsung tiga hari yang dia sebut sebagai buah dari "lelucon" politik kubu Republik.
Departemen Keuangan AS memperingatkan konsekuensi malapetaka jika kesepakatan mengenai peningkatan plafon utang tak dicapai dalam dua pekan ini.
Sedangkan bos IMF menyatakan bahwa memetakan jalan keluar untuk menghindar krisis baru di masa mendatang adalah misi yang sangat mendesak, merujuk ancaman gagal bayarnya (default) utang AS.
"Ambil suara, hentikan lelucon ini, dan akhiri shutdown (penghentian operasi pemerintah) saat ini juga," kata Obama dalam pidato yang lantang di Rockville, Maryland, yang menjadi tempat tinggal para PNS yang dirumahkan karena penghentian operasi pemerintah AS itu.
Apabila kedua kubu tak mampu menaikkan batas plafon utang maka AS tak akan bisa membayar utangnya dan dengan demikian berstatus default yang oleh para ekonom disebut dapatmemicu malapetaka pada perekonomian global.
Jika tak diselesaikan sebelum 17 Oktober, maka pemerintah AS akan dilanda krisis likuiditas untuk membayar utang-utangnya dan akan membuat utang AS dalam posisi default atau gagal bayar, demikian AFP.(atjehcyber)
0 komentar:
Post a Comment