HANIYAH PUJI PRESIDEN TUNISIA DESAK MESIR BUKA BLOKADE
Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah memuji pernyataan Presiden Tunisia, Moncef Marzouki pada Sidang Umum PBB yang menyerukan pemerintah Mesir untuk menghentikan aksi pengepungan terhadap Jalur Gaza.
Haniyah mengatakan pada Sabtu (28/9) dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Palestina Al-Ray bahwa pernyataan tersebut mencerminkan kejujuran presiden dan rakyatnya.
Marzouki, pada Kamis malam (26/9) menuntut pihak berwenang Mesir untuk mengangkat blokade di Jalur Gaza. "Saya berharap pemerintah Mesir akan menghapus semua pembatasan pergerakan orang dan barang masuk dan keluar dari Gaza," katanya dalam sebuah pidato di depan sidang Majelis Umum PBB di New York.
Marzouki menambahkan "Zona ini [Jalur Gaza] sudah cukup menderita, rakyat Palestina telah cukup menderita dari penjajahan dan blokade Israel serta pemukiman [di Tepi Barat]".
Militer Mesir menghancurkan sekitar 90% terowongan yang menghubungkan Mesir-Gaza sebagai jalan satu-satunya bagi warga Gaza untuk memasok kebutuhan bangunan, bahan bakar, dan pangan sehari-hari sejak Israel memblokade daerah itu sejak bertahun-tahun lamanya.
Namun, blokade tidak terlalu parah dirasakan sejak presiden Mesir pertama yang hafal Al-Qur’an, Muhamad Mursi memerintah negeri piramida itu. Kelonggaran demi kelonggaran dirasakan warga Gaza terutama akses perbatasan yang terbuka selebar-lebarnya.
Sekitar 1,8 juta warga Gaza kembali mengalami ‘kesempitan’ dan menjadi lebih parah ketika militer Mesir menggulingkan presiden Mursi. Akibat politik internal itu, Gaza ‘tercekik’ setelah kehilangan semua terowongan dan perbatasan yang sering ditutup.
Hingga kini, tidak ada pasokan listrik, bahan bangunan, terlebih bahan bakar yang membuat jutaan warga di area yang diblokade itu menganggur dan hidup dalam kekurangan. (mina).
0 komentar:
Post a Comment