KEMANDIRIAN DAN KEPENTINGAN NASIONAL
Sekalipun menjadi anggota NATO, Turki mengumumkan pembelian sistem pertahanan udara China (CPMIEC). Rencana ini tidak pelak mengundang kemarahan AS dan sekutunya, Barat. Dikabarkan Presiden Obama dua kali memprotes rencana pembelian ini saat bertemu langsung dengan PM Recep Tayyip Erdogan. Alasannya, sistem pertahanan China tidak dapat dioperasikan secara bersamaan dengan sistem pertahanan NATO.
Turki sendiri sangat membutuhkan sistem pertahanan untuk menutup kesenjangannya dengan sistem pertahanan udara Iran yang lebih maju. Erdogan dengan tegas menjawab bahwa kontrak pembelian ini lebih berpijak kepada kepentingan nasional Turki sendiri. Turki ingin memiliki infrastruktur industri pertahanan sendiri yang kuat ketimbang hanya sekedar sebagai konsumen.
Menurutnya, proposal sistem pertahanan udara yang ditawarkan China lebih murah dan yang lebih penting, China bersedia melakukan transfer teknologi lewat produksi bersama (joint production). Sementara selaku partner NATO, AS dan Barat enggan berbagi teknologi.
"China berani memotong harga T Loramids hingga 3 milyar dollar, sementara penawar lainnya masih diatas 4 milyar dollar. Erdogan berhitung bahwa dia dapat membayar para insinyur Turki untuk fokus mengembangkan misil ini dengan ekstra 1 juta dollar yang dapat dihemat dari tawaran China," ungkap sumber di pemerintahan.(ahmad dzakirin)
0 komentar:
Post a Comment