MANTAN pembantu presiden Mesir dalam pengakuannya kepada kantor berita Anadolu mengatakan bahwa presiden terpilih Muhammad Mursi terkejut ketika dirinya digulingkan oleh militer pada awal Juli lalu.
“Saya sedang duduk dengan sejumlah penasihat dan kepala staf saat pengumuman kudeta dibacakan di televisi nasional,” kata mantan penasehat media Mursi Ahmed Abdel-Aziz kepada Anadolu. “Baik presiden maupun para penasihatnya tidak mengharapkan adanya langkah tersebut.”
Diapit oleh berbagai perwakilan politik, Imam besar Al-Azhar Ahmad al-Thayyib dan Paus Koptiks Ortodoks Tawadros II, panglima militer Abdul Fattah As-Sisi menyatakan membekukan konstitusi dan menunjuk kepala mahkamah konstitusi Mesir sebagai presiden sementara.
Segera setelah pengumuman yang disiarkan televisi, Abdel-Aziz mengatakan bahwa dirinya dan para penasihat Mursi bergegas ke kantornya untuk melihat reaksinya.
“Kami shalat bersama dan kemudian Mursi meminta beberapa dari kami untuk tetap tinggal dan lainnya boleh pergi,” kenang mantan penasihat media Mursi tersebut.
Kemudian Mursi mencatat pernyataan terakhirnya pada telepon selularnya, di mana ia menegaskan bahwa dirinya masih mewakili presiden sah Mesir dan menolak kudeta militer terhadap dirinya serta menegaskan bahwa kudeta itu tidak dapat diterima.[fq/islampos/anadolu]
0 komentar:
Post a Comment