“Islam Mesir” vs “Islam Gerakan”
Ada hal berbahaya yang saat ini sedang terjadi di Mesir. Pasca kudeta, hal ini terlihat lebih jelas bagaimana parahnya. Yaitu bersemangatnya kaum liberal berkoalisi dengan berbagai kekuatan untuk melawan naiknya partai Islam. Hal ini ditulis Dr. Nadia Musthafa, guru besar ilmu politik Universitas Kairo dan direktur Pusat Studi Politik “Al-Hadhara” dalam akun facebooknya pada hari Senin (30/9/20113) kemarin.
Menurutnya, gerakan-gerakan Islam baru mendapatkan kemerdekaannya setelah terjadi Revolusi Januari 2011. Mereka kemudian turut-serta dalam proses demokratisasi yang baru saja dimulai di Mesir. Hal ini dianggap sebagai sebuah ancaman bagi berhasilnya “Islamisasi Masyarakat” yang dipimipin oleh Al-Azhar, atau lebih tepatnya “sekularisasi negara” yang sedang diundangkan dalam kerangka menciptakan “demokrasi Mesir tanpa partai Islam”.
Nadia menjelaskan bahwa kaum liberal bersama Al-Azhar, khususnya Syeikh Ali Jumah benar-benar memandang koalisi ini sebagai jalan untuk menghadapi ancaman baru yang harus digagalkan. Bahkan kaum liberal dari kalangan pemikir, sastrawan, dan seniman, tanpa ragu dan canggung lagi menawarkan di depan beberapa orang syeikh Al-Azhar bagaimana “Islam yang benar” dan “Islam Mesir”, untuk menghadapi “Islam gerakan” yang sudah mulai memenangkan perjuangan lewat jalur politik demokrasi. (msa/dakwatuna/fj-p)
0 komentar:
Post a Comment