GAZA DILANDA KRISIS MEDIS PASCA BLOKADE MESIR
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf Al-Qedra mengatakan bahwa sektor kesehatan sedang menghadapi krisis dan sepertiga dari obat dasar mulai habis.
"Blokade Israel selama tujuh tahun memperparah Jalur Gaza yang menargetkan layanan medis, penutupan Rafah telah memburuk situasi kita," kata Al-Qedra sebagaimana dilansir MEMO.
Al-Qedra mengatakan bahwa gerbang Rafah merupakan jalan alternatif yang biasanya digunakan untuk membawa obat-obatan dan makanan.
Menurut Al-Qedra, ditutupnya Rafah telah menimbulkan banyak masalah, termasuk penurunan persediaan obat-obatan di kementerian. Dia menjelaskan bahwa kekurangan obat-obatan sebelumnya akibat blokade disalurkan melalui Rafah.
Menurut Al-Qedra, 154 jenis obat-obatan dasar, dari 460 daftar yang seharusnya ada kini telah habis. Ini termasuk obat-obatan untuk penyakit serius seperti penyakit kronis, penyakit darah, kanker, obat penghilang rasa sakit dan antipiretik.
Menteri Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, Dr. Mofeed Mokhalalati mengatakan, sektor kesehatan di Jalur Gaza menghadapi bencana nyata di bawah blokade yang diperketat menyusul penutupan perbatasan Rafah oleh pemerintah Mesir saat ini.
Mokhalalati melaporkan, akibat penutupan Rafah, ada lebih dari 1.000 pasien termasuk lebih dari 300 kasus rujukan dalam kondisi kritis dicegah untuk memasuki perbatasan Rafah dan tidak dapat mendapatkan pengobatan spesialis di Mesir.
Dia mengatakan bahwa sekitar 9.500 warga Palestina kini telah mendaftar untuk melakukan perjalanan melalui perbatasan Rafah. Dia mengatakan bahwa 4.500 dari mereka adalah pasien dan mahasiswa dalam kebutuhan mendesak untuk melakukan perjalanan guna pengobatan atau untuk belajar. (mina).
0 komentar:
Post a Comment