TOKOH IKHWANUL MUSLIMIN INILAH DALANG DIBALIK ISLAMNYA MR. BEAN


SYEIKH Rashid al-Ghannushi disebut-sebut sebagai sahabat yang membuat Rowan Atkinson atau lebih dikenal dengan sebutan Mr Bean. Siapa Syeikh Rashid?

Syeikh Rashid adalah seorang ulama pejuang dan revolusioner Tunisia. Pengaruh pemikiran Sayyid Qutb dan Hasan al-Banna, membuatnya bersama Omar al-Bashir, Presiden Sudan menjadi dua tokoh Ikhwanul Muslimin di utara Afrika dan Tunisia.

Syeikh al-Ghannushi kemudian membentuk sebuah gerakan di Tunisia bernama ‘al-Nahdhah’ yang pada akhirnya dikenal dengan ‘al-Ittijah al-Islamiyah’. Gerakan yang dibentuknya ini fokus di Universitas al-Zaytoonah guna menghadapi Presiden Tunisia waktu itu, Habib Bourguiba dan kebijakan sekularismenya. Akibat aktivitasnya ini, Presiden Bourguiba memerintahkan Syeikh al-Ghannushi untuk ditahan. Patut diketahui bahwa gerakan ‘al-Nahdhah’ punya peran penting menggoncang kekuasaan dan melengserkan kekuasaan Habib Bourguiba.

Pemerintah Bourguiba pada tahun 1986 menjadikan Syeikh Rashid al-Ghannushi sebagai tahanan rumah. Sementara sejumlah tokoh asli gerakan al-Nahdhah ditangkap dan diserahkan kepada pengadilan. Konflik di antara pasukan pemerintah dan pendukung gerakan al-Nahdhah tidak dapat dihindarkan dan semakin meningkat. Akhirnya pada Maret 1987, pasukan keamanan pemerintah menangkap Syeikh Rashid al-Ghannushi, para pemimpin dan anggota gerakan al-Nahdhah.

Krisis di Tunisia mencapai puncaknya. Pada bulan April dan Mei 1987, terjadi aksi pemogokan dan juga kekerasan antara mahasiswa dan pihak keamanan baik di lingkungan universitas maupun di jalan-jalan.

Pemerintah senantiasa menyebut apa yang terjadi adalah aksi perusakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ekstrim setelah mendapat perintah dari pihak asing, khususnya para pemimpin al-Ittijah al-Islamiyah yang melakukan kerjasama dengan pemerintah Iran dan berkonspirasi untuk mengekspor Revolusi Islam ke Tunisia guna menumbangkan pemerintah Tunisia.

Kudeta Jenderal Zine El Abidine Ben Ali pada 7 November 1987 menghasilkan perubahan di Tunisia. Dibentuk pemerintahan baru dan pembersihan anasir-anasir Bourguiba, pihak militer melakukan langkah-langkah baru dengan membebaskan para tahanan politik. Mayoritas para tahanan politik ini berasal dari para pejuang Islam.

Pembebasan Syeikh Rashid al-Ghannushi pada Mei 1988 menciptakan situasi yang positif di Tunisia. Karena gerakan al-Ittijah al-Islamiyah menyatakan dukungannya terhadap pemerintah. Dampaknya adalah ketenangan telah kembali ke negara ini dan rakyat tidak lagi melakukan aksi protes terhadap pemerintah seperti sebelumnya.

Akan tetapi perbedaan politik antara gerakan keislaman dan pihak militer yang baru berkuasa bernasib sama dengan yang terjadi di Mesir. Gerakan al-Ittijah al-Islamiyah pada akhirnya dilarang oleh pemerintah untuk melakukan aktivitasnya di Tunisia.

Prinsip-prinsip gerakan al-Ittijah al-Islamiyah secara transparan dipublikasikan pada 6 Juni 1981 dan yang terpenting adalah menolak sekularisme, hubungan dengan seluruh umat Islam sedunia, tidak mengakui etnis Arab, pembebasan Palestina lewat pembebasan negara-negara Arab dari cengkeraman imperialisme dan menciptakan organisasi yang memuat kepentingan rakyat.

Kemudian pada 17 Mei 2013, BBC menyampaikan permintaan maaf di situsnya karena telah menerbitkan artikel yang tidak akurat tentang Ghannushi enam bulan sebelumnya pada tanggal 21 November 2012. Artikel tersebut menuduh Ghannushi menyatakan ancaman demonstrasi besar-besaran yang akan dilakukan jika partai al-Nahdhah tidak mendapatkan hasil yang diharapkan saat pemilu tahun 2011. Juga sarannya untuk memaafkan serangan Salafi terhadap kedutaan besar Amerika Serikat dan pembakaran sekolah Amerika di Tunisia pada bulan September 2012. [sa/islampos/]

http://muslimina.blogspot.com/2013/10/mr-bean-dikabarkan-masuk-islam.html DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar: