Kekejaman terhadap Ikhwan Saat Ini Terberat Setelah Masa Gamal Abdul Naser
Tindakan kejam penguasa kepada Ikhwan saat ini adalah yang terberat sejak masa pemerintahan Gamal Abdul Naser yang berakhir tahun 1970 yang lalu. Kesimpulan ini diberitakan Reuters Selasa (17/9/2013) kemarin.
Kekejaman yang dialami Ikhwan saat ini dipahami dari surat seorang pimpinan Ikhwan, Murad Ali, yang berhasil mengirimkan surat kepada keluarga dan rekan-rekannya di luar penjara. Beliau dan pimpinan Ikhwan yang lain ditempatkan di sel sempit layaknya kuburan, yang mengeluarkan baru busuk menyengat.
Perlakuan seperti ini bertujuan untuk mematikan semangat jamaah Ikhwanul Muslimin. Padahal di saat yang sama, tidak lembaga hak asasi manusia yang membela mereka. Sehingga penguasa kudeta semakin menjadi-jadi dalam memperlakukan mereka.
Menurut Murad, “Kami tidak bisa menghubungi keluarga sejak ditangkap. Kondisi sangat parah dalam hal makan, air, pergantian udara, dan toilet.”
Keterangan Murad ini menunjukkan bahwa kondisi penjara untuk Ikhwan saat ini lebih sulit daripada penjara jaman Husni Mubarak, tapi masih lebih ringan dari penjara jaman Gamal Abdul Naser. Di masa Mubarak, para tahanan masih bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Namun sekarang hal itu tidak bisa, dengan tujuan agar Ikhwan benar-benar bisa dihancurkan. (msa/dakwatuna/klmty)
0 komentar:
Post a Comment