Ketua Umum perusahaan bandara Mesir, Jad Al-Karim Nasr mengatakan, jumlah penumpang di bandara wisata utama Sharm Al-Sheikh dan Hurghada telah menurun drastis.
Kedua bandara menunjukkan penurunan 60 persen wisatawan yang datang melalui tempat itu pada pekan lalu dibandingkan dengan pekan yang sama pada tahun lalu ketika presiden Muhammad Mursi masih memerintah, media pemantau timur tengah MEMO yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan, Ahad (15/9).
Al-Karim Nasr mengatakan, penurunan itu disebabkan sejumlah negara melarang warganya melakukan perjalanan ke Mesir di tengah konflik internal yang masih terjadi.
Namun, menurutnya Kementerian Luar Negeri dan Pariwisata pemerintah sementara Mesir sedang bertemu dengan para pejabat dari negara-negara yang telah memberlakukan larangan perjalanan sejak kudeta militer terhadap pemerintah pada awal Juli lalu dalam rangka mencari solusi.
Nasr mengungkapkan, pihaknya sedang membuat paket khusus sebagai insentif bagi meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke Mesir.
Kepala Bandara mengunjungi Sharm Al-Sheikh pekan ini untuk bertemu penumpang dan mendengarkan komentar para penumpang di sana. Dia juga menjelaskan penurunan jumlah penumpang kepada para pekerja bandara dan berjanji untuk mengembalikan situasi ini ke semula.
Sementara itu, ia meminta para pekerja untuk memperlakukan penumpang dengan "hormat". Satu hal menarik, operator nasional Egypt Air mengumumkan penghentian penerbangannya ke Osaka, Jepang, setelah negara matahari itu melarang warganya bepergian ke Mesir atau bahkan melewati Bandara Internasional Kairo dalam perjalanan ke tujuan lain. (mina)
0 komentar:
Post a Comment