Anggota biro politik gerakan perlawanan Islam Hamas, Musa Abu Marzuq membantah tudingan Mesir bahwa gerakanya bertanggung jawab atas kasus yang terjadi di Sinai. Ia menegaskan, Jalur Gaza sangat butuh pada Mesir. Tidak mungkin bagi Gaza melakukan tindakan yang dapat menganggung keamanannya. Sejumlah pejabat Mesir tak mungkin berada di garis pemisah dengan Gaza.
Abu Marzuq menambahkan, tudingan Mesir terhadap Gaza bahwa Hamas mendorong terjadinya bentrokan di Sinai menimbulkan sejumlah pertanyaan. Dalam status facebook Abu Marzuq edisi Senin (16/9) dengan judul “Sebuah pesan bagi yang bersangkutan”, Abu Marzuq mengatakan, Apakah masuk logika bila Hamas yang menyetujui perdamaian dengan entitas Zionis atas mediasi Mesir, membuka front dengan Mesir ?. Apakah masuk akal, bila warga Gaza bermusuhan dan menganggap Mesir sebagai musuh ?. Padahal Mesir adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan kebutuhan mereka agar dapat berhubungan dengan dunia luar.
Apakah bisa diterima akal, bila bom tangan tertuliskan di dalamnya brigade Al-Qossam, kemudian pakaian yang menyerupai seragam Al-Qossam diselundupkan ke Sinai ?, tanpa melihat berbagai kemungkinan. Dan apakah mungkin Hamas punya kepentingan untuk membuka pertempuran dengan Mesir atau dengan siapa saja selain Zionis ?, tulisnya. (pip)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment