Beginilah Mewahnya Istana Basyar Asad
Istana Kepresidenan mewah milik Basyar Asad terletak di daerah pinggiran Damaskus. Menurut kabar yang banyak beredar, Asad kini tidak lagi tinggal di istana tersebut. Banyak yang mengatakan bahwa Asad telah kabur dan tinggal di atas sebuah kapal perang Rusia.
Kabar lain menyebutkan bahwa Asad kini tinggal di sebuah markas militer dengan penjagaan ketat di daerah dekat kampung halamannya, Lattakia.
Beberapa foto istana ini telah di-upload di sebuah akun instagram yang mengaku sebagai akun Asad. Beberapa kepala negara telah diundang masuk ke dalam istana Asad ini. Bangunan ini berdiri di atas Bukit Mezzeh di sebelah barat Damaskus, dikelilingi pagar tembok yang tinggi dengan menara-menara penajagaan. Istana Shaab ini berdiri dengan angkuh di atas kota Damaskus seperti Acropolis tempo dulu
Diselesaikan pada tahun 1990, gedung ini adalah hasil karya arsitek Jepang Kenzo Tange. Kenzo Tange, ironisnya, dikenal sebagai arstiek Hiroshima Peace Memorial Museum, yaitu museum yang mengenang tragedi bom atom Hiroshima 1945. Tange berhenti dari proyek ini sebelum selesai, kemudian diteruskan oleh arsitek lain. Tetapi gaya arsitektur minimalis dan strukturalis Tange tetap bertahan pada bangunan ini.
Komplek bangunan ini dimulai pembangunannya oleh diktator Suriah terdahulu, Hafez Al-Asad, ayah Basyar Asad. Semula istana itu disiapkan untuk kakak Basyar, yaitu Bassel Asad. Bassel adalah seorang playboy yang tewas pada tahun 1994, dalam sebuah kecelakaan dengan mobil mewahnya, Maserati. Ia memacu kendaraannya dengan kecepatan 180 km per jam.
Dibangun di atas sebuah bukit dengan gaya bangunan bertingkat, dari bawah kota Damaskus bila melihat ke gedung itu, kita akan merasa sekolah-olah sedang diawasi oleh seorang diktator yang diam dan dingin.
Para tamu dibawa masuk dengan mobil menyusuri jalan yang meliuk dari dasar bukit hingga ke atas menuju gerbang masuk. Dari gerbang masuk, terdapat jalan lurus sepanjang satu kilometer ke gedung istana itu. Jalan ini terus berlanjut hingga melewati teras-teras, dimana terdapat satu air mancur berbentuk bintang di atas kolam dengan paving batu.
Dari sini, barulah kita masuk ke pintu gerbang yang monumental, sebuah gerbang putih yang dihiasi motif muqarna. Satu-satunya hiasan di komplek gedung yang terasa polos dan muram.
Di dalam istana, terkesan begitu monoton seperti gedung kongres. Sebuah karpet merah mengarahkan kita ke ruangan setinggi 20 meter, yang hanya ada sedikit pencahayaan. Terdapat pintu masuk yang dihiasi ornamen bintang dengan lima titik di lantai.
Gedung ini benar-benar tidak memiliki nuansa atau identitas apapun, tak berjiwa, benar-benar seperti lobi perusahaan besar saja. Seorang jurnalis Amerika mengatakan, “Seperti masuk ke sebuah kota dari permata yang dimodel ulang oleh orang-orang Korea Utara… sebuah benteng yang dingin dan mengintimidasi… kosong, tak ada orang, kecuali asisten-asisten Asad yang selalu mengawasi.
Sebuah laporan dari tahun 1989 menyatakan bahwa sebuah ruangan di dalamnya dihiasi dengan 125.000 buah keramik dengan harga $85 (sekitar Rp 851.000) untuk tiap buah keramiknya. Jadi total senilai $ 10,6 juta AS per kamarnya. Kabar yang beredar, seluruh komplek total dibangun dengan biaya $ 1 miliar AS. (ran/bumisyam)
0 komentar:
Post a Comment