Situs asrararabiya.com Sabtu (21/9/2013) kemarin, memuat berita bahwa putera mahkota Saudi, Pangeran Salman bin Abdul Aziz mengkritik kebijakan Saudi yang mendukung kudeta militer di Mesir. Dukungan dana Saudi yang sangat besar diambil dari kas negara.
Informasi ini menguatkan sebuah rumor bahwa selama dua bulan ini banyak kalangan pejabat dan keluarga istana merasa kesal dengan sikap Saudi itu. Menurut mereka, sikap ini telah banyak mencoreng wajah Saudi, selain tentunya merugikannya secara ekonomi dalam jumlah yang sangat besar.
Menurut situs tersebut, Pangeran Salman terkejut dengan peran yang tiba-tiba dimainkan oleh kepala intelijen negara, Pangeran Bandar bin Sultan. Dia adalah orang yang paling berperan dalam mengatur terlahirnya sikap ini, termasuk di dalamnya menekan raja untuk menetapkannya.
Hal lain yang memancing kekesalan mereka adalah sikap Kerajaan dalam hal pembantaian Rab’ah. Menurut Pangeran Salman, jika menjatuhkan Presiden Mursi dengan cara demikian, maka boleh juga melakukan hal serupa di negara lain mana saja. Beliau ingin menyindir bahwa sikap ini akan membuat keluarga kerajaan juga terancam dikudeta.
Selain Pangeran Salman, dubes Saudi di London, Pangeran Muhammad bin Naffaw juga menyampaikan rasa malunya dengan sikap Saudi tersebut. (msa/dakwatuna/klmty)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment