Mantan Menteri urusan tawanan Ir. Washfi Kabhah, menegaskan apa yang disebut oleh sejumlah media massa dengan “aksi pembelotan di Gaza” adalah impian yang diinginkan oleh musuh-musuh bangsa Palestina. Sebagian berharap agar bisa menciptakan chos dan kerusuhan di Jalur Gaza.
Dalam wawancara khusus dengan Info Palestina, Kabha menegaskan saat ini semua potensi dan energi musuh Palestina dikerahkan untuk mendukung gerakan pembelotan di Gaza. Karenanya, ia meminta pemerintah Palestina dan pejabat pejabat Hamas untuk menangani masalah ini secara serius dan menghadang para kelompok yang ingin melakukan pembelotan di sana.
Terkait dengan perundingan dengan zionis dan aksi para pemuda yang menolaknya, Kabha meminta untuk mengakhiri kesepakatan Oslo dan menganulirnya. Mantan menteri tawanan ini meminta agar semua unsur bangsa Palestina untuk mengakhiri kesepakatan Oslo tersebut dan konsekuensi yang ditimbulkan.
Ia mengatakan bahwa para pemuda yang usianya dibawah 30 tahun adalah yang paling banya menolak perundingan karena mereka menyadari tentang prinsip perjuangan Palestina dia meminta agar ada kerja dan koordinasi dengan kelompok-kelompok di masyarakat di Palestina dan menciptakan budaya perlawanan dan menolak penjajahan.
Terkait dengan bahaya yang mengancam masjid Al-Aqsha, Kabha menegaskan bahwa tindakan permusuhan yang berkali kali dilakukan zionis yahudi terhadap masjid Al-Aqsha dan tempat dan warga Al-Quds tidak akan pernah berhenti sehari pun bahkan akan bertambah brutal sebab salah satu faktornya adalah karena perundingan yang dilakukan antara Palestina dan Israel dijadikan oleh zionis sebagai legitimasi atas kekerasan mereka dan permusuhan mereka terhadap Al-Quds dan warganya. (pip)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment