Bersekolah di Penjara Mesir
Penjara memang layak disebut sebagai sekolahan. Buktinya, setiap orang yang masuk penjara cendrung menjadi lebih pintar. Pembunuh keluar dari penjara bisa menjadi pembunuh berdarah dingin. Pengedar narkoba kelas kere, keluar dari penjara bisa menjadi pengedar narkoba kelas kakap.
Tapi ada juga yang masuk sebagai penjahat atau anak nakal, tetapi keluar menjadi ustad dan pendakwah seperti Jefri al-Bukhari dan Anton Medan. Tokoh yang dipenjara keluar menjadi toko legendaris seperti Buya Hamka keluar penjara sukses dengan karya besarnya Tafsir al-Azhar. Nelson Mandela keluar dari penjara menjadi Bapak untuk Afrika Selatan.
Begitu pula di Mesir, saat ini tengah terjadi penangkapan yang luar biasa terhadap tokoh-tokoh dan pendukung anti kudeta. Mereka ditangkap lalu dimasukan ke penjara-penjara kriminal. Kondisi mereka memang memprihatinkan namun justru keajaiban terjadi. Penjara-penjara Mesir diubah menjadi sekolah bagi para narapidananya.
Mereka yang dipenjara karena anti kudeta berasal dari berbagai kalangan dan tingkat pendidikan yang beragam. Di antara mereka ada yang sudah bergelar doktor, magister, insinyur. Ada yang bekerja sebagai guru, karyawan di perusahaan minyak, karyawan di perusahaan telekomunikasi, dan lain-lain.
Secara umum, mereka adalah orang yang mengenyam pendidikan secara baik. Mereka inilah yang pada akhirnya membuat pemandangan baru di dalam penjara. Mereka selalu shalat berjamaah, membaca Al-Quran, berdoa, berzikir, qiyamullail, puasa senin kamis, bersih-bersih sel, dan bersih-bersih kamar mandi.
Melihat hal ini, para penjahat kriminal mulai tersentuh dan tersadarkan. Mereka yang selama ini tidak mengenal shalat dan tidak tahu cara berwudhu’ mulai belajar kepada penghuni baru penjara.
Mereka pun mulai rajin shalat, bahkan shalat tahajjud. Setiap hari selalu ada pelajaran yang disampai oleh mereka secara bergantian. Mereka adalah yang selalu menebar kebaikan di mana pun mereka berada. Apakah orang-orang seperti ini yang disebut teroris, yang harus diperangi, dipenjara, bahkan dibunuh?
Ketika para keluarga tahanan kasus kriminal datang menjenguk saudaranya, mereka kaget dan bersyukur dengan perubahan yang terjadi pada diri anggota keluarga mereka. Bahkan diantara tahanan kasus kriminal ada yang minta kepada keluarganya agar dibawakan Al-Quran agar ia bisa mengisi lebih banyak waktunya dengan Al-Quran.
Orang-orang yang biasa memakmurkan masjid telah membuktikan bahwa mereka juga mampu menghidupkan dan memakmurkan penjara. Dan insyaAllah, orang-orang seperti merekalah yang juga akan membangun dan memakmurkan negeri ini. Negeri para nabi ini sangat tidak layak diurus oleh para pengkhianat, pembunuh, dan perampok.
Saat ini pemerintah kudeta akan membangun tiga penjara baru, dan suatu saat nanti imereka sendiri yang akan mengisi sel-sel penjara itu,(nasrulloh mu)
0 komentar:
Post a Comment