Entah apa yang ada di kepala orang-orang yang memfitnah pimpinan Ikhwan menjerumuskan anggotanya ke dalam kehancuran, mendorong agar anggotanya ditembaki militer. Begitulah tuduhan keji yang beredar saat ini.
Pembantaian oleh militer Mesir kepada rakyatnya tidak terjadi saat kelompok tamarud melancarkan unjuk rasa kepada Mursi. Berhari-hari lamanya kelompok Tamarud - meski menyisipi aksinya dengan kekerasan - menduduki lapangan Tahrir tanpa diganggu oleh militer Mesir.
Tapi saat kelompok Tajarud - kelompok pembela Mursi - melancarkan aksi damai, yang dalam aksi itu terdapat banyak kegiatan positif selama Ramadhan dari sholat tarawih berjamaah hingga pesantren kilat, tanpa diduga militer Mesir membantai mereka.
Pimpinan Ikhwan tentu tidak menghendaki ada pembantaian. Yang mereka inginkan adalah aksi damai. Mereka tidak melakukan kekerasan yang memancing polisi atau militer membalas. Tapi tindakan militer membantai mereka hanya karena menginginkan Mesir tetap dipimpin oleh presiden yang bersahaja yang hafizh Qur'an.
Pada selasa lalu, terdapat pesan berantai yang mengingatkan untuk masyarakat Mesir agar tidak turun ke jalan karena dikabarkan akan ada aksi pembantaian lanjutan. Inilah bukti bahwa para pendukung Mursi menghindari pembantaian, bukan menantang untuk dibantai oleh militer Mesir.
Pesan berantai itu berbunyi seperti ini:
"Dihimbau jangan turun ke jalan malam ini. Karena televisi mesir telah mengumumkan pemblokiran internet di seluruh Mesir jam 7 malam. Harap para demonstran memperhatikan, bahwa saat itu adalah jam malam. Tolong diingat kembali metode merubah tanggal waktu jam dan tempat di komputer untuk mendapat koneksi internet. Yang punya modem juga bisa digunakan jika pemutusan sudah diberlakukan. Waspadalah akan terjadi pembantaian, pembunuhan, pembakaran di daerah-daerah Mesir malam ini oleh As Sisi dan Ibrahim. Sebarkan! Mengingat singkatnya waktu. Kita punya Allah."
Urwatul Wutsqo
0 komentar:
Post a Comment