WARGA MESIR KEMBALI TURUN KEJALAN, PROTES ATAS KEMATIAN DEMONSTRAN DI MESJID AL FATIH
Anti kudeta demonstran telah kembali ke jalan-jalan Mesir setelah adanya kematian 36 pengunjuk rasa saat dalam tahanan polisi.
Massa berkumpul pada Senin malam di daerah termasuk Helwan di Kairo, Assuit, Zagazig dan Gharbia. Pasukan dan kendaraan berlapis baja dikerahkan ke daerah-daerah Kairo, untuk menjaga gedung-gedung pemerintah. Protes terjadi beberapa jam setelah Aliansi Anti-Kudeta, yang meliputi Ikhwanul Muslimin, menuntut penyelidikan formal atas kematian 37 orang yang diangkut dalam sebuah van polisi.
Aliansi menyebut kematian sebagai "kejahatan mengerikan, selain kejahatan lain yang dilakukan oleh para pemimpin kudeta".
Para pria tewas ketika sedang dilarikan ke penjara dekat Kairo dalam konvoi sekitar 600 tahanan pada Ahad (18/8).
"Kami telah meminta kepala pengacara untuk membentuk komisi dan saat kita bicara, kepala jaksa belum mengambil langkah apapun." Al Jazeera melaporkan, dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Selasa (20/8).
Laporan dari Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa aliansi telah berusaha untuk membebaskan para tahanan ini, kemudian para tahanan dipindahkan dari kantor polisi ke penjara lain.
Aliansi Anti-kudeta mengadakan penyelidikan atas pembunuhan. Sementara itu, tahanan yang dibawa dari kantor polisi yang dipindahkan ke penjara lain mencoba melarikan diri, dan polisi mencegah dengan menggunakan gas air mata menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Sebelumnya, bahwa orang-orang telah ditangkap pada akhir pengepungan terbaru di Masjid Fatih, Kairo pada hari Sabtu. Sekitar lebih dari 200 orang dikatakan telah ditahan dengan berbagai tuduhan termasuk "terorisme".
Pada Senin, jaksa penuntut umum Mesir memerintahkan presiden terguling, Mohamed Morsi, untuk ditahan selama 15 hari atas tuduhan ia berpartisipasi dalam "aksi kekerasan" Desember lalu. Morsi telah ditahan oleh militer sejak penggulingan 3 Juli lalu. (mina).
0 komentar:
Post a Comment