Kecerdasan seorang gadis Mesir, Syaimaa, telah mencegah terjadinya pembantaian ratusan demonstran yang terkepung di dalam masjid Al-Fath, Ramses Kairo.
Ketika ratusan demonstran terkepung di dalam masjid, Syaimaa menghubungi berbagai stasiun televisi untuk balik menghubunginya. Dirinya yang dibekali sebuah Ipad akhirnya bisa dihubungi TV Aljazeera. Terjadilah siaran langsung yang menghubungkan para demonstran dengan dunia luar.
Siaran langsung ini telah menghalangi pengepung, yang terdiri dari militer, polisi dan preman, yang beberapa kali mencoba mendobrak pintu masjid. Selain itu, karena dunia memantau, para pengepung tidak jadi membakar masjid seperti yang mereka lakukan pada masjid Rab’ah.
Sejak saat itu, dunia maya menjadikan Syaimaa sebagai ikon penyelamatan demonstran dari kekejaman militer. “Gadis yang telah mengalahkan As-Sisi dalam peristiwa Al-Fath”, “Syaimaa telah mengalahkan As-Sisi dengan bekal kamera kecil”, “Syaimaa buktikan kepada dunia bahwa dia lebih kuat jutaan kali lipat daripada As-Sisi”, “Perempuan bernilai seribu laki-laki, lebih gagah dari pada para pimpinan militer”
Di luar banyaknya pujian tersebut, Syaimaa sendiri merasa selalu terancam keselamatan dirinya. Ulahnya telah mempermalukan pemerintah kudeta. Setiap saat dirinya merasa siap kalau-kalau ada peluru yang diluncurkan kepadanya. (msa/dkw)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment