PERSATUAN ULAMA MESIR KUTUK SERANGAN TERHADAP MAHASISWA AL AZHAR
Ikatan Ulama Anti Kudeta Mesir mengutuk keras aksi militer Mesir yang membubarkan para demonstran dengan menembakkan gas air mata yang mengakibatkan seorang mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya harus dilarikan ke rumah sakit.
Abdurahman El-Sayid, Mahasiswa Iskandaria meninggal di rumah sakit pada Ahad (20/10) malam setelah mendapatkan perawatan medis. Ia diduga terlalu banyak menghirup gas air mata sehingga mengalami radang paru-paru, lapor koresponden Mi’raj News Agency (MINA) di Kairo.
Pada Ahad (20/10) telah terjadi demo besar di Universitas Al-Azhar yang terletak di Nasr City, Kairo, berdekatan dengan makam mantan Presiden Anwar Sadat. Karena situasi semakin tak terkendali, pihak keamanan Mesir menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang sudah terdesak masuk ke dalam kawasan kampus.
Beberapa mahasiswa peserta demonstrasi ditangkap oleh pihak keamanan. Saat ini mereka masih mengepung para demonstran yang berada di area kampus. Aksi demonstrasi serupa juga berlangsung di universitas lainnya, yaitu di Zagaziq dan Iskandaria.
Sehari sebelumnya, puluhan mahasiswa juga melakukan protes di hari pertama masuk Universitas Al-Azhar. Mereka mengecam kudeta militer terhadap presiden terpilih Muhammad Mursi.
Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-militer, mahasiswa melintas dengan warna kuning cerah, ikon tanda 'Rabaa' sebagai solidaritas terhadap ratusan demonstran pro-Mursi yang tewas dalam kekerasan pembubaran kamp protes pro-Mursi di Kairo pada pertengahan Agustus.
Mahasiswa perempuan juga melakukan aksi dengan jalan kaki dari Fakultas Studi Islam berkeliling kampus sambil meneriakkan slogan-slogan serupa.
Sebuah sumber resmi universitas mengatakan bahwa hanya sekitar 50 persen dari mahasiswa yang terdaftar muncul di hari pertama studi. Serikat mahasiswa universitas sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan protes di kampus terhadap kudeta militer terhadap Mursi di bulan Juli.
Serikat mahasiswa yang didominasi oleh anggota Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa lebih dari 100 mahasiswa telah tewas dalam protes pro-demokrasi di samping lebih dari 120 mahasiswa yang ditahan.
Kegiatan belajar di Universitas Al-Azhar telah ditunda selama dua minggu dengan alasan untuk administrasi universitas yang belum selesai. Tapi sumber mahasiswa mengatakan bahwa langkah itu diambil karena alasan keamanan, mengingat fakta bahwa sebagian besar mahasiswa adalah pendukung Ikhwanul Muslimin dan partai-partai Islam lainnya. (mina).
0 komentar:
Post a Comment