PARA pengunjuk rasa membakar kantor Partai berkuasa Ennahda Tunisia di barat laut kota Kef pada saat negara sedang berduka karena sejumlah polisi tewas dalam pertempuran dengan kelompok gerilyawan.
Para saksi mata mengatakan dinding bangunan kantor dibakar dan peralatan di dalamnya dihancurkan setelah pengunjuk rasa menyerbu kantor yang berlantai dua tersebut pada Kamis pagi kemarin (24/10/2013).
Kantor ini terletak dekat dengan rumah salah seorang pasukan keamanan yang tewas Rabu lalu dalam aksi baku tembak dengan para gerilyawan.
Kematian ini datang setelah pasukan Tunisia menggerebek tempat persembunyian gerilyawan di wilayah Sidi Bouzid, yang terletak di bagian tengah negara Afrika Utara tersebut.
Insiden pembunuhan itu membuat Presiden Moncef Marzouki menyatakan tiga hari berkabung nasional, tetapi keluarga korban melarang pejabat menghadiri pemakaman korban.
“Kami telah menolak rencana pemerintah dan para politisi untuk memberi penghormatan. Kami menolak belasungkawa dan kehadiran mereka,” kata Jamel Salhi, saudara salah satu korban.
Tunisia merupakan tempat kelahiran revolusi pro-demokrasi yang kemudian menyebar di seluruh Afrika Utara dan Timur Tengah. Namun negara ini harus berjuang untuk transisi politik setelah penggulingan diktator lama Zine El Abidine Ben Ali pada tahun 2011.
Pemerintahan yang dipimpin partai Ennahda telah dihadapkan dengan unjuk rasa jalanan dan seruan pemerintah untuk mundur.[fq/islampos/prtv]
0 komentar:
Post a Comment