DI ERA MURSI SEKTOR EKONOMI NAIK SIGNIFIKAN


Data kementerian Perencanaan dan hubungan Internasional Mesir  mengungkapkan bahwa dari 13 sektor ekonomi riil , delapan diantaranya mengalami kenaikan yang signifikan saat pemerintahan dipimpin oleh Muhammad Mursi.
Kedelapan sektor tersebut adalah manufaktur , pertanian, pariwisata, konstruksi , keuangan dan asuransi , transportasi dan penyimpanan , grosir dan eceran , dan real estate . “Dibandingkan dengan tahun sebelum Mursi menjabat , ini merupakan kenaikan signifikan,” kementerian itu menyebutkan seperti dituturkan koresponden Mi’raj News Agency (MINA), Dany Novery di Kairo.
Adapun sektor pelayanan sosial tidak mengalami pertumbuhan perubahan, bahkan terjadipenurunan. Sektor utilitas publik, komunikasi dan informasi juga mengalami penurunan. Sedangkan sektor ekstraktif di Terusan Suez mengalami pertumbuhan negatif.
Secara umum, laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) , yang mencakup tiga belas sektor kegiatan produksi dan pelayanan selama sembilan bulan pertama mengalami kenaikan 2,3 persen pada periode pemerintahan Mursi. Jika dibandingkan pemerintahan sebelumnya, rata-rata pertumbuhan semua sektor hanya 1,9 persen saja.
Namun, tingkat pertumbuhan mengalami penurunan signifikan selama kuartal terakhir sejak dari April hingga Juni 2013, pada saat transisi pemerintahan. Hal ini karena tidak adanya stabilitas politik dan keamanan yang terjadi selama bulan-bulan tersebut dan puncaknya terjadi aksi kudeta militer pada tanggal 3 juli 2013 lalu.
Sebenarnya, angka pertumbuhan PDB Mesir masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan PDB negara-negara di dunia yang rata-rata mengalami kenaikan 3,2 persen. Namun untuk sebuah negara yang sedang dalam masa-masa sulit seperti Mesir, ditambah dengan ketidakstabilan perekonomian dunia, angka itu sudah cukup bagus.
 Di negara-negara maju seperti di Eropa , rata-rata tingkat pertumbuhan negara-negara Uni Eropa justru mengalami minus 0,3 persen, sementara ada tujuh negara di kawasan Eropa yang mengalami minus 0,6 persen.
Di antara negara-negara yang mencapai tingkat pertumbuhan lebih rendah dari Mesir  adalah Jepang dan Korea Selatan ( dua persen), Slovakia dan Polandia ( 1,9 persen), Argentina (1,7 persen), Kanada (1,6 persen), Islandia, El Salvador, Lebanon dan Belarus (1 0,5 persen).
Pertumbuhan ekonomi Mesir telah berada di fase paling lambat dalam 2 dekade terakhir, sementara angka pengangguran mencapai 13,2%. Akibat dari kerusuhan yang mengklaim nyawa 18 warga dalam sehari itu, aktivitas politik mandeg dan perekonomian terjembab ke dalam krisis lebih jauh.
Kondisi tersebut mengancam investasi asing, pariwisata, dan kesempatan untuk menerima bantuan dari International Monetary Fund (IMF).
“Siapa yang mau meletakkan uang di Mesir saat ini? Dikhawatirkan penundaan kebijakan ekonomi akan diperpanjang. Akibatnya, para investor akan condong untuk tidak menanam modal,” ujar Gabriel Sterne, mantan ekonom IMF dan Bank of England.(MINA). DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment