Taktik Baru Assad Lawan Pejuang Suriah, Jalin Aliansi dengan Etnis Kurdi
MESKIPUN pada kenyataannya bahwa sebelum perang sipil di Suriah Bashar al-Assad tidak akan memberikan Kurdi Suriah hak-hak kewarganegaraan, namun dia sekarang berusaha untuk membentuk aliansi dengan etnis Kurdi pada saat perang mencapai tahap kritis.
Sementara kubu oposisi Suriah sedang mempersiapkan diri untuk menggelar konferensi Jenewa ke-2, kelompok Kurdi Suriah justru mengungkapkan ketentuan perjanjian mereka dengan Assad. Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengumumkan bahwa dia siap untuk memberikan Kurdi Suriah hak-hak mereka sebagai warga negara.
Menurut surat kabar Milliyet, anggota Dewan Nasional Kurdi, Ilham Ehmed,telah menyampaikan beberapa tuntutan mereka dalam pra-pertemuan Jenewa dengan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Turki.
Dia menyatakan bahwa Kurdi Suriah menginginkan keterwakilan 18% di parlemen Suriah yang dijamin oleh konstitusi baru sebagai syarat untuk adanya kerjasama dengan etnis Kurdi, dia juga mengatakan bahwa Koalisi Nasional Suriah tidak akan ada gunanya jika hanya terdiri dari satu sekte atau ras.
Anggota parlemen Kurdi Omer Ose yang juga kepala Komite Perdamaian Suriah dan sekutu dekat Bashar al-Assad dalam pernyataanya mengatakan:
“Saya telah bertemu Assad dua kali dalam dua bulan terakhir. Saya menceritakan rencana saya untuk mengunjungi wilayah Kurdistan, dan ia tampaknya senang. Dia telah mengatakan kepada pasukannya untuk tidak membunuh atau menyerang Kurdi. Sekarang sikap Turki terhadap Suriah dan Kurdi Suriah sangat buruk. Mereka mendukung kelompok-kelompok teroris yang berperang dengan Kurdi. Tahun lalu Assad mengirim jet pribadi untuk mengumpulkan para pemimpin Kurdi dari Kamisli dan membawa mereka ke Damaskus. Tahun sebelumnya Assad secara resmi mengundang pemimpin Kurdistan wilayah Mesut Barzani namun undangan ini ditolak.”
Mengomentari hubungan baik Pemerintahan Otonom Kurdi dengan Turki serta Amerika Serikat, Ose mengatakan “Assad menyadari hubungan Kurdistan dengan Turki dan Amerika Serikat. Dia menghormati ini. Assad mengatakan kepada saya bahwa jika saya pergi ke Kurdistan saya harus memberitahu mereka bahwa Suriah tidak melawan mereka. Sebaliknya, Suriah adalah teman mereka. Ia mengatakan jika Suriah jatuh, Iran akan menyusul dan kemudian Kurdistan.”[fq/islampos/worldbulletin]
0 komentar:
Post a Comment