Pascakudeta, Investor Kabur dari Mesir
by: SELIDIK
Para ahli ekonomi meliris, kondisi ekonomi Mesir benar-benar terpuruk. Mesir bisa bertahan, karena masih ada suplai dari donatur kudeta. Sayangnya berbentuk hutang. Sehingga hutang pemerintah Mesir ke beberapa negar kudeta, makin hari semakin membengkak. Ironisnya, pemerintah kudeta dan junta militer membayarnya dengan menyerahkan ratusan ribu hektar tanah strategis di Sinai, Kanal Suez, dan daerah-daerah subur yang dilalui sungai Nil.
Kini setelah 3 bulan kudeta berlalu, perusahan-perusahaan besar dunia mulai pergi. Di antaranya:
1. Perusaahan Yahoo International, yang menutup kantor dan merumahkan semua karyawannya.
2. Perusahaan Thomas Cook Jerman yang bergerak di bidang pariwisata dan travel.
3. Pabrik General Motors, Toyota, Suzuki, yang menutup semua aktivitasnya di Mesir.
4. Perusahaan Royal Dutch, perusahaan eksplorasi minyak dunia.
5. Pabrik Elextrolux Swedia, perusahaan produsen perkakas rumah tangga.
6. Perusahaan Yeledrz Turki, yang bergerak di bidang produsen makanan.
Entah kapan masyarakat Mesir dan para ulamanya sadar. Melihat Theodorus III, diperhatikan semakin angkuh. Sama dengan beberapa kalangan Azhari. Entah mengapa semua tidak membuka diri, bahwa kondisi Mesir bukan menghancurkan Ikhwan tapi menghancurkan Islam dan negara Mesir.
Kini Mesir berada di urutan ke 7 dari 10 negara sebagai negara yang tidak aman, baik secara ekonomi maupun politik. Kondisinya hanya lebih baik dari Libanon, negara yang sudah sekian puluh tahun berada di bawah bayang-bayang perang saudara.
0 komentar:
Post a Comment