Said Hawwa dan Demokrasi

Oleh : Ahmad Dzakirin

"Kami melihat demokrasi di dunia Islam pada akhirnya menghasilkan kemenangan untuk Islam. Oleh karena itu, kami memperingatkan diri kami sendiri dan saudara-saudara kami perihal cara praktis memenangkan Islam di wilayah Islam. Musuh-musuh kita telah menyadari kenyataan tersebut dan itulah mengapa mereka hendak membunuh demokrasi dan mendirikan pemerintahan diktator atau yang sejenisnya. Banyak para aktivis Islam yang tidak melihat hal-hal POSITIF dalam demokrasi. Mereka hanya semata melihat dalam perspektif teoritis dan ideologis serta gagal melihatnya dari perspektif realitas, yakni mayoritas berkuasa akan mendominasi dalam demokrasi. Dimanapun Muslim mayoritas maka Islam akan MENANG. Sekalipun Muslim minoritas maka demokrasi akan tetap membawa manfaat bagi mereka.

"Tidak diragukan lagi bahwa demokrasi adalah lingkungan yang paling pas bagi dunia Islam, karena pertarungan dalam demokrasi akan dimenangkan oleh Islam. Namun ada beberapa orang yang MEMERANGI demokrasi. Alternatif bagi mereka adalah kediktatoran militer atau partai tunggal dan menjadikan semua prasangka dan penyakit demokrasi ditujukan kepada Islam dan kalangan aktivis Islam. Mereka menolak Islam dan tidak memberi kesempatan kepada pejuag Islam mendapatkan jalan kebebasannya. Demokrasi dimanapun di dunia Islam berarti bahwa pada akhirnya Islam dan kalangan Islam menang dan dapat mewujudkan cita-citanya.

Kalangan Islam berarti BUNUH DIRI jika memerangi demokrasi dan lebih memandangnya dalam pengertian HARFIAH kertimbang SUBSTANSINYA. (Bunuh diri) karena membiarkan diri mereka diperintah para rezim jahat yang memaksakan kepada mereka apa yang mereka takutkan atas demokrasi. Mereka mengekang kebebasan yang seyogyanya diberikan dalam sistem demokrasi. Bagaimana mungkin para pejuang Islam takut dengan demokrasi? Ketakutan mereka hanya akan membawa pada pemberangusan kebebasan dan bangkitnya pemerintahan minoritas. Mereka justru harus takut karena tidak adanya demokrasi. Pengalaman manusia sejauh ini menunjukkan bahwa tidak ada alternatif bagi demokrasi kecuali revolusi, konspirasi minoritas dan kekerasan. Semua ini jauh lebih berbahaya ketimbang memberikan seseorang kebebasan untuk memilih agar mayoritas rakyat memilih mereka yang dipandang tepat dan cakap."

"Demokrasi di dunia Islam adalah iklim yang paling tepat bagi keberhasilan Islam. Oleh karena itu, kalangan aktivis Islam harus memperjuangkan demokrasi di dunia Islam. Karena demokrasi dalam konsep Barat memiliki hak membuat sesuatu menjadi halal atau haram. Jika pemerintahan (berdasarkan prinsip-prinsip) Islam terbentuk, maka tidak ada IJITIHAJ selama ada NASH. Namun, problema disini adalah kita berada dalam pertarungan antara Islam dan ideologi lainnya di wilayah Islam. Kita hendaknya mengetahui sistem mana yang lebih baik agar dapat memenangkan pertarungan ini.

Hasan al Banna bijaksana ketika memutuskan berpartisipasi dalam pemilu parlemen; dan Ismail Hasan al Hudaiby juga bijaksana ketika menyerukan dipulihkannya kembali sistem parlementer di Mesir. Berpartisipasi dalam Pemilu merupakan manfaat kehidupan demokrasi dan menjadi hal yang lumrah bagi gerakan Islam murni. Oleh karena itu, kita harus berani dan terus terang menyatakan bahwa kita TIDAK TAKUT dengan adanya demokrasi." DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. Benar, realitas lebih dr hanya sekedar teori...
    Sangat bijaksana dan mendalam

    ReplyDelete