Tokoh Salafi Khalid Syarif, dalam sambungan teleponnya kepada TV Aljazeera, mengecam sikap Barat dan PBB yang diam melihat kebiadaban militer Mesir yang membunuhi para demonstran di Maidan Rabi’ah Adawiyah.
“Di mana lembaga-lembaga hak asasi manusia dan PBB ketika melihat pembantaian ini dan darah rakyat mesir yang tumpah?” gugat juru bicara Partai El Bina Wa Tanmiyah ini seperti dikutip Hidayatullah.com.
Syarif juga mendesak Syaikhul Azhar Dr. Ahmad Ath-Thayyib untuk mengintervensi langsung agar kekejian terhadap para demonstran dihentikan.
Syarif menegaskan, apa yang dilakukan militer di Rabi’ah Adawiyah sebenarnya adalah upaya menghapuskan eksistensi para aktifis Islam.
“Pembantaian yang terjadi saat ini bertujuan menghapuskan eksistensi para aktivis Islam” tandasnya.
Hingga malam (WIB) ini, ratusan demonstran anti-Kudeta terbunuh dalam serangan militer di Rabi’ah Adawiyah. Rumah sakit darurat di Rabi’ah Adawiyah bahkan menyebut angka 3000 yang telah tewas dan korban luka-luka mencapai 10.000 orang. Rumah sakit tidak bisa lagi melayani pasien disebabkan kehabisan pasokan tabung oksigen dan sejumlah obat-obatan.
Sementara di Maidan Nahdlah, demonstrasi telah dibubarkan aparat dengan paksa, disertai pembakaran hidup-hidup terhadap sejumlah demonstran yang bertahan. [IK/Hdy/bsb]
0 komentar:
Post a Comment