AKSI SOLIDARITAS MUSLIM INDONESIA UNTUK MESIR


Ribuan umat Islam dari berbagai elemen yang tergabung dalam Aksi Damai Solidaritas Mesir berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia dan melakukan aksi longmarch menuju Kantor Perwakilan PBB di Jakarta, Jumat (16/8).
Aksi damai yang diikuti kalnagan pria, wanita dan anak-anak, dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan pembelaan muslim Indonesia sekaligus bagian dari muslim dunia terhadap saudara-saudara mereka yang dibantai militer di Mesir.
Massa yang berpakaian hitam-hitam dan berikat kepala putih bertuliskan ‘Save Egypt’, berjalan tertib sambil terus meneriakkan pembelaan terhadap muslim dan warga sipil Mesir, diringi suara takbir berulang-ulang dan slogan-slogan
"Rakyat bersatu peduli rakyat Mesir!", teriak massa.
Sepanjang jalan, orasi selalu disampaikan oleh para orator hingga mereka beraksi damai di depan gedung perwakilan PBB di Jakarta.
Aksi yang dilakukan setelah shalat Jumat tersebut menuntut PBB dan Indonesia berperan aktif untuk menghentikan segala tindakan membumihanguskan warga sipil di Mesir.
“Kita lihat di Mesir, nyawa sudah tidak ada artinya,” kata seorang orator dari lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa.
“Kita serukan perjuangan, perdamaian dan kemanusiaan untuk Mesir,” ujar peserta aksi lainnya.
Enam perwakilan pengunjuk rasa diterima dengan baik oleh perwakilan PBB di kantornya.
Usai diterima perwakilan PBB, demonstran membacakan lima poin sikap terhadap kekerasan berdarah yang terjadi di Mesir. Di antaranya yaitu mengutuk keras tindakan brutal militer Mesir terhadap warga, mendesak PBB dan amnesti internasional untuk menindak pelaku kekerasan Mesir.
Aksi juga mendesak Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono untuk bersikap tegas terhadap kekerasan Mesir. Juga menghimbau diadakannya konferensi internasional mengenai situasi Mesir dan menghimbau umat Islam turun tangan membantu saudara-saudara mereka di sana.
Pada kesempatan sama,  Ustadz Ferry Nur dari Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA)  mengingatkan bahwa sejarah kemerdekaan RI mencatat, negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir.
“Organisasi yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia adalah Mesir atas dukungan Ikhwanul Muslimin,” tegas Ustadz Ferry.
Informasi yang diterima Mi'raj News Agency (MINA), lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengumumkan rencana keberangkatan mereka ke Mesir dalam beberapa hari ke depan.
Selain membawa bantuan dari rakyat Indonesia, MER-C dan ACT juga akan melakukan aksi sosial kemanusian di sana.
"Insya Allah MER-C sedang mendata paspor dokter relawan yang tergabung dalam tim bedah. Peralatan juga sedang kita atur," ujar Rima Manzanaris, Manager Operational MER-C.
Lembaganya sedang berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo dan Kedutaan Besar Mesir di Jakarta. (mina). DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment