PENULIS ISRAEL: ISRAEL TERLIBAT LOBI INTERNASIONAL DUKUNG MILITER MESIR

Penulis Israel, Yossi Melman mengatakan, Israel terlibat dalam beberapa lobi diplomatik, terutama di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, dengan tujuan menyakinkan orang-orang pemerintahan untuk ‘tidak mengecam’ operasi terbaru militer Mesir yang menyerang demonstran pendukung Mursi akhir-akhi ini.
Penulis senior Israel itu mengungkapkan, sejak militer Mesir menggulingkan Presiden Muhamad Mursi enam pekan lalu, Israel diam-diam menggerakkan negara-negara sahabat, menyebarkan pengaruh diplomatik untuk menghentikan pemerintah Barat, terutama Amerika Serikat, dari mencela penggulingan yang dilakukan pasukan keamanan Mesir itu.
"Israel juga menghalangi negara-negara untuk menyebut serangan militer Mesir terhadap warga sipil yang sedang melakukan serangan sebagai 'pembantaian'," lapor MEMO yang dipantau MINA (Mi’raj News Agency) Jum’at (16/8).
Dia mengatakan jika disebut ‘pembantaian’ maka akan melemahkan pemerintah Mesir yang didukung militer dan memperkuat kehendak Ikhwanul Muslimin untuk melanjutkan kebijakan mereka yang menurut Melman berbahaya.
Melman menegaskan bahwa saat ini negara-negara Eropa sebenarnya mendukung kudeta militer, dan bahwa pemerintah sementara Mesir ‘sedang menikmati dukungan rakyat.’
Penulis tersebut mengatakan, kekhawatiran utama Israel adalah kemungkinan kejatuhan rezim militer di Mesir. Dia juga mengatakan Israel takut kekerasan yang sedang terjadi bisa membawa negeri itu ke dalam perang saudara.
Khawatir Perjanjian Damai Rusak
Melman juga menegaskan, Israel tidak khawatir kejatuhan militer akan melemahkan perkembangan atau kemerdekaan Mesir, tetapi khawatir jika perjanjian damai kedua negara selama lebih dari 30 tahun akan rusak begitu saja.
Mesir merupakan negara Arab pertama yang meneken perjanjian damai dengan Israel.
Perjanjian Damai Israel dan Mesir yang diperantarai Amerika Serikat ditandatangani oleh Presiden Mesir, Anwar Al-Sadat, dan Perdana Menteri Israel, Menachem Begin dan disaksikan oleh Presiden AS, Jimmy Carter di Gedung Putih, Washington DC, 26 Maret 1979.
Perjanjian Damai Israel dan Mesir itu merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Perdamaian Camp David yang ditandatangani pada 17 September 1978 di tempat yang sama dan ditandatangani juga oleh Anwar Al-Sadat dan Menachem Begin.
Dengan adanya perjanjian tersebut, kedua negara mengakhiri perang selama 30 tahun. Negara Zionis itu juga memanfaatkan Mesir sebagai perantara dalam berunding dengan negara-negara Arab lain yang masih memusuhinya dengan adanya perjanjian damai itu.
Dalam artikel di Jerusalem Post, Melman menulis: "keprihatinan utama Israel mengenai Mesir kemungkinan jatuhnya rezim militer atau jatuhnya ke perang saudara."
Melman menambahkan, selama ini Israel berhati-hati menyangkut isu Mesir karena sebenarnya Israel tidak akan mampu berbuat apa-apa jika perjanjian damai dengan Mesir itu dibatalkan.
"Dari perspektif diplomatik dan militer, Israel memperhatikan peristiwa di Mesir dengan rasa takut yang mendalam, dalam harapan ada yang bisa ‘dilakukan,’" tambahnya. (mina) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment