Moursi Dikudeta: Suara Suci Kelompok Itu Tak Terdengar Kritis Lagi!
by: Nandang Burhanudin
*****
"Ada sekelompok orang yang sangat anti terhadap apapun, dengan dalih itu fitnah dan bukan dari syariah. Setelah itu, kelompok orang ini pun terus menebar fitnah, memakan daging saudaranya, tanpa pernah ingat bertaubat. Semakin disebar, semakin puas. Jika perlu, selain kelompoknya sesat dan tak ada kebenaran. Mereka aktif mengkritisi para pejuang Al-Haq yang menurutnya salah langkah. Namun tanpa sadar, kritikan yang membabibuta sama halnya mereka turut menyumbang saham terhadap maraknya kebatilan. Dalih pun dibuat. Dalil dihadirkan. Meminimalisir keburukan, katanya. Tanpa sadar keburukan itu semakin merajalela. Tapi mereka sama sekali tidak tersadar!
Contoh: Moursi dipilih secara demokrasi. Karena demokrasi haram, maka Moursi adalah budak haram demokrasi. Oleh karena itu, perlu dilengserkan! Sembari menutup mata atas maslahat dan kebaikan yang dilakukan Presiden Moursi. Gaza terbuka 24 jam. Kebebasan umat bersyariat. Para pejabat dipilih orang-orang taat. Sebagai Presiden yang baru, siapapun tidak akan mungkin bisa mulus 100 %. Maka Moursi terpaksa memilih para pejabat lama dan bertahap dalam menjalankan syariat.
Lalu Moursi dijadikan bulan-bulanan. Disebut sebagai antek AS-agen Israel-budak Barat. Moursi pun dikudeta. Kita terbelalak. Bandingkan saja data berikut:
1. Moursi seorang Doktor cum laude, hafal AL-Quran, tidak menyalahgunakan jabatan.
Penggantinya: Seorang lulusan S1 dengan nilai PASS (C), ibunya WN AS, penganut Syiah, dan ibunya dikabarkan Kristen.
2. PM Hisyam Qandil seorang Doktor, muda enerjik, ahli ekonomi. Penggantinya: Belawi, sudah 72 tahun, dan seorang Sosialis Sejati anggota Freemasonry.
3. Wakil Presiden di era Moursi ada 9 orang dan semuanya para pakar di bidangnya. Kini, wakil Presiden dikuasai Elbaradai, seorang Syiah dan pembantai muslim Irak. Tapi tudingan syi'ahisasi, tidak terdengar dari kelompok itu!
4. Moursi dituduh Ikhwanisasi. Padahal dari 24 gubernur, hanya 3 yang dari Ikhwan. Sisanya para profesional dan tentara. Kini, 17 Gubernur adalah tentara dan sisanya anggota partai NDP Mubarak. Tapi tuduhan militerisasi tidak terdengar dari kelompok itu.
5. Di era Moursi, pasal penghinaan Presiden dicabut. HIngga Moursi jadi sasaran kritik dan tak satupun media yang ditutup atau penghina yang ditangkap. Kini, Presiden Adli Mansour mengeluarkan PP tentang penghinaan Presiden, yang dendanya mencapai 20.000 US dollar dan kurungan hingga 15 tahun penjara.
6. Anak Moursi harus ikut seleksi melamar pekerjaan secara normal di Kementrian Penerbangan. Padahal gajinya hanya 900.000 rupiah. Kini, anak-anak Adli Mansour dan kroninya menjadi penerjemah saja bergaji hampir 120.000.000,- dollar.
7. Di era MOursi kementrian Budaya sudah mulai melakukan penyesuaian pakaian renang di pantai dan tampilan artis-artis di TV dan media. Kini, para artis-budayawan semakin terang-terangan menjadikan hari Kudeta (Inqilab) sebagai hari (Qubullat/Hari CIUMAN Nasional) dengan pakaian SEKWILDA (sekitar wilayah dada terbuka).
8. Di era Moursi, beliau terbang langsung ke Sudan membebaskan seorang wartawati yang ditahan. Lalu dibawa dengan pesawat kepresidenan dan diantar langsung ke rumahnya. Kini, banyak mall yang dicuri dan banyak gadis yang diperkosa malah dibunuh, dan pihak keamanan pemerintahan kudeta malah menangkap orangtua atau warga yang membela!
9. Di era Moursi, tak satupun demonstran yang dtangkap apalagi dibunuh. Tapi Moursi dituduh diktator dan Fir'aun berjanggut. Kini, di era kudeta, sudah lebih dari 500 nyawa dibantai. Namun julukan itu tak terdengar.
Kini suara Yahudisasi-Syi'ahisasi-Liberalisasi-Sekulerisasi yang digembar-gemborkan kelompok suci itu tak terdengar lagi! Mungkin misinya sudah tercapai!
Selamat!
0 komentar:
Post a Comment