Aksi pembubaran paksa oleh militer Mesir terhadap para pendukung presiden Mesir terguling Muhammad Mursi kemarin telah menuai kecaman dari berbagai pihak.
Mayoritas Muslimin di Malaysia mengutuk keras serangan yang dilakukan oleh pihak pasukan keamanan Mesir terhadap demonstran pendukung Presiden Muhamad Mursi di Lapangan Rabi’ah Adawiyah dan Nahdah, Kairo sejak Rabu pagi (14/8).
Presiden Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA), Ustaz Abdullah Zaik Abd Rahman menyatakan, tindakan penindasan militer Mesir terhadap para pendukung Mursi menggambarkan pembantaian rakyat dan bertentangan dengan nilai kemanusiaan.
“Ini adalah pembantaian manusia dan keluar dari batas kemanusiaan,” kata Abdullah dalam rilis resmi ISMA yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Kamis (15/8).
Dia mengatakan, dilibatkannya militer dalam politik Mesir tidak akan menyelesaikan masalah bahkan akan menambah berlakunya pertumpahan darah.
Abdullah menegaskan, jika tindakan represif itu terus dilakukan, Mesir akan menuju ke arah masa depan yang lebih gelap dan mundur ke belakang.
Sebagai penyelesaian konflik yang semakin parah, Abdullah menyeru rakyat Mesir untuk bangkit bersatu segera melakukan tindakan untuk menghentikan pertumpahan darah yang terus terjadi.
“Penyelesaian terletak pada kebangkitan rakyat Mesir. Justru kita harapkan rakyat Mesir semuanya dapat bangun menyelesaikan masalah negara mereka sendiri,” tegasnya.
Ikhwanul Muslimin mengkonfirmasi 300 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka dalam pembubaran paksa terhadap dua aksi duduk yang dipentaskan oleh para pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi itu.
Sementara pemerintah sementara Mesir mengumumkan adanya darurat militer dan jam malam yang dimulai sejak jam 19.00-06.00 Waktu Kairo dimulai pada Rabu (14/8) hingga waktu yang tidak ditentukan.
Jam malam tersebut berlaku untuk provinsi Kairo, Giza, Alexandria, Beni Sueif, Minya, Assiut, Sohag, North Sinai, Sinai Selatan, Suez, Ismailia, Beheira, Qena dan Fayoum. (mina).
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment