Yang Bener Jokowi yang Bocor, Bukan Prabowo


Jokowi bungkam, saat ditanya mengapa ia tidak melaporkan kasus korupsi pengadaan bus TransJakarta ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal untuk pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan oleh wartawan, ia bersedia menjawab.

Jokowi juga tidak memberikan tanggapan atas aksi unjuk rasa yang digelar oleh Banteng Keadilan Rakyat (BAKAR) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Puluhan massa aksi yang menggelar demonstrasi di depan gedung KPK menuding Jokowi telah berbohong terkait kasus dugaan korupsi pengadaan Bus TransJakarta.

Sebelumnya, Jubir KPK,Johan Budi SP memastikan jika pihaknya belum pernah sekalipun menerima laporan soal dugaan korupsi pengadaan bus TransJakarta dari Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta maupun dari Pemprov DKI Jakarta.

Juru bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK Anis Baswedan mengatakan  Prabowo telah melakukan kesalahan fatal  karena  keliru menyebut kebocoran anggaran negara mencapai  Rp 7.200 triliun. Sebagai calon pemimpin Anis menilai, pengutipan data yang keliru menunjukkan bahwa Prabowo tidak memiliki  pemahaman mengenai perekonomian Indonesia.

Penilaian Anis tersebut sebab Prabowo tidak mengutip hasil Audit BPK  penggunaan uang negara di Pemprov DKI yang terindikasi terjadi kebocoran sebesar Rp. 1.433 triliun. Kesalahan persepsi Anis terhadap maksud kebocoran yang diangkat oleh Prabowo menyebabkan terjadinya kesalahan pemberian  briefing kepada tim medsosnya agar membully Prabowo dengan kata bocor bocor.

Gagal faham Anis berakibat fatal, Jokowi menjadi bulan-bulanan para Jurnalis setelak menyaksikan aksi demo  kelompok massa yang salah satu kelompok menyatakan diri kelompok muslim yang diklaim sebagai pendukung Jokowi.

Ulah pendukungnya sendiri dan gagal faham Anis Baswedan yang telah menyebabkan tersudutnya Jokowi adalah fakta yan tidak bisa ditampik.  Bukan karena fitnah ataupun isu, sebuah niat yang dilandasi dengan niat yang tulus, semua akan memberikan dukungan yang tulus.

Situasi terus berbalik, bocor bocor untuk membully Prabowo berujung menjadi masalah yang serius yang dapat menggagalkan Jokowi. Satu persatu mulai meninggalkan Jokowi setelah Jokowi mendapat banyak dukungan sikapnya yang beroposisi dengan pemerintah pusat.  Yang bener adalah transportasi massal yang murah, mobil murah salah, begitulah kira2 kata Jokowi yang memperjuangkan rakyat kecil.  Namun realisasinya  nol kosong, pengadaan bus bermasalah, proyek monorel mangkrak sedangkan mobil murah sudah menjejali jalan raya.

Agaknya, kelanjutan dari sikap Jokowi yang menentang kebijakan mobil murah berbalik menjadi malapetaka terlebih setelah bocor bocor digunakan untuk membuly Prabowo.Yang bener itu Jokowi yang bocor,  bukan Prabowo. Sebuah kalimat dengan memakai kalimat Jokowi sendiri untuk membangun citra membela rakyat kecil.   Padahal, menekan kebocoran adalah cara untuk menyelamatkan rakyat dari segelintir rakyat yang memiiki kekuasaan. Sangat Ironis.(JOKO.L/KOMPASIANA) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment