Sering Gunakan Langkah Intimidasi dan Provokasi, Elektabilitas Jokowi Merosot


Sejumlah langkah intimidasi dan provokasi dianggap tengah dilakukan kubu pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla terhadap rivalnya Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Psikolog politik Universitas Indonesia Dewi Haroen mengungkapkan, langkah-langkah tersebut antaran lain tuduhan mantan Panglima ABRI Wiranto terkait pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan propaganda hitam Wimar Witoelar di jejaring sosial.

Namun demikian, dia meyakini hal itu tidak akan mengganggu elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden.

"Siapapun akan emosi kalau diserang seperti itu. Prabowo cool, dia tidak menanggapi. Dia menyerahkannya ke tim advokasi yang melaporkan ke Bawaslu," kata Dewi saat dihubungi di Jakarta, Jumat malam (20/6).

Menurutnya, sikap diam Prabowo membuat masyarakat lebih bersimpati kepadanya. Masyarakat akan menilai karena silent majority yang berbicara.

Di balik itu, berbagai upaya untuk menjatuhkan Prabowo tidak akan menaikkan elektabilitas ketokohan Jokowi. Malahan, elektabilitas capres yang diusung poros koalisi Indonesia Hebat itu diyakini dapat terus merosot.

"Orang Indonesia tidak suka lihat orang menyerang orang lain," beber Dewi.

Selain serangan kampanye negatif dan kampanye hitam yang terus dilancarkan kepada Prabowo, dukungan dari mantan istri Titiek Soeharto dan anak Didiet Prabowo juga memengaruhi elektabilitas capres dengan nomor urut 1 tersebut.

"Keberadaan mbak Titiek dan anak mereka menaikkan elektabilitas dari sisi perempuan. Membuat orang simpati, karena hingga saat ini mereka saling mendukung," jelas Dewi. (rmol) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment