Pilpres tahun 2014 ini semakin hari semakin banyak mengundang komentar dari berbagai kalangan, baik itu di dunia maya maupun di dunia nyata, dari desa sampai ke kota-kota, dari dalam negeri sampai luar negeri. Setelah sebelumnya status Facebook yang ditulis oleh Prayudhi Azwar, seorang mahasiswa PhD yang sedang belajar Monetary Economics di The University of Western Australia (UWA). Kini muncul lagi sebuah tulisan warga Indonesia dari benua eropa, tepatnya adalah dari Belanda, oleh seorang wanita bernama Tasniem Fauzia. Berikut ulasannya :
Jika anda masih tertawa mendengar kata bocor yang selalu didengung-dengungkan oleh capres nomer 1, maka sungguh, anda akan menyesal, karna anda berarti sedang menertawakan keadaan negara anda sendiri yang sedang menangis, anda berarti belum mengerti tentang keadaan pedih negara kita saat ini.
Saya memang cuman Ibu rumah tangga, tapi saya mau membaca.
Mari teman-teman kita perbanyak membaca supaya kita bisa mengerti duduk permasalahan bangsa kita saat ini yang sangat urgent.
Saat ini Indonesia memang sudah merdeka, tapi mengapa rakyatnya masih miskin? Mengapa bangsa kita kok selalu tertindas di negeri yang kaya raya ini ? Ini karna kita sedang dijajah, tapi memang bukan dalam bentuk penjajahan fisik seperti jaman dulu, penjajahan yang ada sekarang ini adalah dalam bentuk korporatokrasi internasional di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.
Negara kita sudah puluhan tahun dijajah oleh korporatokrasi asing, dan kita memang butuh pemimpin yang berani melawan korporatokrasi asing ini.
Apa itu Korporatokrasi asing? Korporatokrasi adalah sebuah sistem kekuasaan yang di kontrol oleh korporasi besar, bank internasional dan pemerintahan. (Noam Chomsky, Media Control, Second Edition: The Spectacular Achievements of Propaganda, 2002)
Korporatokrasi adalah pengendalian suatu negara adidaya di suatu negara berkembang, salah satunya dengan memberikan bantuan pinjaman uang dan menguasai kekayaan alamnya. Korporatokrasi besar tersebut akan dengan leluasa mengarahkan kebijakan suatu negara demi mendapatkan keuntungan maksimal. (Bisa di-google dengan memasukkan kata sandi “Corporatocracy in Indonesia”, ngenes banget kondisi kita saat ini)
Bayangkan, di foto ini kita bisa lihat kekayaan sumber daya alam di Indonesia yang telah dikuasai oleh korporatokrasi internasional.
Kalau dulu sebelum kita merdeka tanggal 17 Agustus 1945, kolonialisme adalah berbentuk penyiksaan fisik, sekarang ini di jaman globalisasi, penjajahan kepada negara-negara berkembang adalah bentuk dominasi negara asing dan negara adidaya di negara-negara berkembang. Kekayaan kita dikuras dan digerus terus oleh pihak asing, uangnya mengalir ke asing, dan negara kita tidak dapat apa-apa.
Kalau jaman VOC dan jaman penjajahan Belanda dulu ada Amangkurat I dan Amangkurat II yang berkhianat kepada negara dengan menjadi antek Belanda, untuk memperkaya dirinya sendiri, sekarang pun tidak ada bedanya. Ada elite-elite politik yang memang berkhianat dan menjadi antek aseng.
Ditambah lagi ini terjadi karna pemimpin saat ini yang kurang tegas dengan kekuatan negara asing. Harus ada pemimpin yang berani untuk melawan korporatokrasi dunia yang berusaha mengacak-ngacak kesatuan negara kita.
Indonesia harus bisa belajar dari negara-negara bermartabat seperti Malaysia, Iran, Venezuela, Argentina, Bolivia, China, Ekuador dan India yang berani menolak untuk bergantung kepada asing, menolak tawaran pinjaman dari IMF dan World Bank yang sangat mengikat dan merugikan negara.
Indonesia merindukan pemimpin yang berani dan tegas, seperti Soekarno dulu, yang tidak tunduk kepada asing.Mari teman-teman kita berdoa, semoga Indonesia masih bisa diselamatkan.
Nasib bangsa ini ditentukan oleh pemimpinannya. Ke mana dia akan membawa kita 5 tahun ke depan. Jika Prabowo Subianto menjadi presiden kita 2014-2019 nanti, insya Allah Indonesia akan bisa keluar dari cengkraman dan kungkungan korporasi asing di negara kita, tidak ada lagi penjualan kekayaan alam, mulai dari hasil hutan, laut, pertambangan, dan energi ke pihak asing yang merugikan negara. Karna dia 100% bisa dibuktikan kesetiaannya kepada negara, tidak ada korporatrokrasi asing yang mem-back up dia saat ini. Dia hanya mengabdi untuk negara dan rakyat Indonesia. Bukan untuk negara asing.(ngopo)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
masalahnya apa strategi prabowo biar hasil alam indonesia tidak bocor??(kalo cuma ngomong saya juga bisa)
ReplyDeletekalo pake anonymous saya juga bisa hoho
ReplyDeleteStrateginya adlah dgn menasionalisasi perusahaan2 asing yg kontraknya sdh habis dan merenegoisasi konrtrak2 yg merugikan bangsa Indonesia
ReplyDeleteOrang2 banyak senyum saat Pak Prabowo mengatakan "BOCOR" karena begitu banyak kata Bocor yg dikatakan sedangkan mau ditutup Bagaimana, atau disumbat pake Apa, kt tdk pernah mendengar itu, dgn kata lain tdk ada langkah2 strategis untuk menyumbat atau bahkan menutup kebocoran itu.
ReplyDeleteMakany baca ..yg bilang bocor,bocor lalu dtertawkn ole pndukung mas joko..ini maksudny..dia ga akn blg bocor kl dia ga tau apa yg trjadi..namun capresmu tdk mnyadariny ..(kl cuma komen sy jg bisa..)
ReplyDeletebocor gara2x pejabat2x orde baru yang teken kontrak buat kepentingan pribadi, 1% dari sekian triliun kontrak jumlahnya sangat besar buat kepentingan pribadi pejabat. Guobloknya pejabat2x indon aja itu mah
ReplyDeleteLha ya itu orangnya yg sedang disindir ibu rumah tangga yg bisanya tertawa.. tapi tetep duduk di kursinya alias gak ngapa2in.. tapi kalo strateginya berhasil pasti minta bagian.. capee deh...
ReplyDeletenive post(y)
ReplyDeleteSaya rasa sudah sangat jelas langkah2 pak prabowo dalam menghentikan bocor2 ini, memperkuat kedaulatan indonesia, dengan menambah armada militer, sekarang aja armada tempur kita masih kalah jauh dari singapur, jelas aja asing brani, wong kitanya aja lemah. Sekarang urusan tank leopard jadi masalah, ya masa kita gak punya tank gede buat ditaroh diperbatasan2 kita?, saya rasa prabowo ini sudah siap gak populer dikalangan asing dengan mendengungkan nasionalisasi kekayaan alam indonesia seperti isi undang2, kalo capres satunya lagi? Cumen cerita revolusi mental, masa lalu orang dan masalah si bowo cerai aja dibawa2, nobody perfect, mungkin memang mereka2 perlu direvolusi mental2 sinetron dan infotainmentnya...
ReplyDeleteAh ternyata yg berkomentar tak lebih bodohnya dgn capres no 2. GAK NGERTI APA-APA PADA NEGARANYA
ReplyDeleteya sy slalu trtawa prabowo slalu bocor bocor...
ReplyDeleteklo ingin kaya dan sjahtera tgkatkan dlu mntal n dya saing nya...
bkan main slahkan prusahaan asing... adduh...
prabowo pasti jadi presiden,,,harussssmau dia korup jga gx papa ....yg pnting negara kita di akui negara lain,,,klo jkw dri segi mnapun gx bngt lah klo jdi presiden
ReplyDeleteNo 1,cma omong aja..langkah apa yang mau di ambil,dia sndiri juga tdk tau/lom tau.kalo cuma koar2 doank,kta smua jga bisa..mestinya tmn2 yg ada akhlak bisa tau rencna terselubung A eR Be dkk..
ReplyDeleteApa tuh rencana ARB dkk?
Deleteyg bikin bocorkan orang2 yang ada di pemerintahan pak wowo, org pemerintahan banyak di tim sukses siapa hayooooo????? nah mentri BUMN nya juga siapa coba hayooooo......???? wkwkwkwkwkwkwkwk
ReplyDeletekedua capres punya strategi masing masing , utk menanggulangi kebocoran tersebut , baik PROBOWO atau JOKOWI , cuman GAYA PENYAMPAIN ny saja yg berbeda ,, kalau pada mengikuti debat capres pasti pada tahu lah ,, Indonesia sudah di pimpin oleh , MILITER, WANITA, USTAD sekalipun sudah tapi apa hasilnya ?? cuman yg punya tekad bulat dan niat bener saja yg bisa merubah semuanya..
ReplyDeleteyang perlu diperhatikan itu pertama perkataan Prabowo itu tentang APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) bukan BUMN (badan Usaha Milik Negara) dan data yang disampaikannya berdasarkan data KPK meskipun KPK disini mempertanyakan tentang hal itu karena mereka tidak pernah menyatakan itu, dan telah kita tahu bahwa KPK itu bertugas to memberantas korupsi bukan mengrusi usaha2 negara yang banyak dimiliki oleh asing, sedangkan data yang di atas itu data tentang usaha2 kita yang banyak dimiliki oleh orang asing, so sangat tidak nyambung jika data ini dibuat alasan to membenarkan perkataan Prabowo tentang dana APBN yang bocor,.,.,
ReplyDeleteSANGAT PERLU DI GARIS BAWAHI PRABOWO ITU MENYATAKAN DANA APBN YANG BOCOR BUKAN BUMN, SEDANGKAN YANG ANDA TAMPLKAN DI ATAS ADALAH DATA BUMN, JADI JANGAN MEMBENARKAN YANG SALAH DENGAN DATA YANG GAG NYAMBUNG
Bocor bocor seakan dia lupa para mentri penyebab bocor ada di koalisinya
ReplyDelete“Bayangkan, di foto ini kita bisa lihat kekayaan sumber daya alam di Indonesia yang telah dikuasai oleh korporatokrasi internasional.”
ReplyDeleteJudul foto ditambah dgn bendera-bendera asing dan ditambah statement yg saya kutip di atas sangatlah misleading. Knp saya bilang misleading? Karna seakan-akan kekayaan Migas Indonesia sudah dikuasai asing. Padahal bendera2 itu hanya menunjukkan perusahaan2 yg beroperasi di daerah tersebut berasal dari Negara mana.
Tidak mungkin kekayaan migas kita “dimiliki” AS ataupun Negara lain. Karena Indonesia memperlakukan yg namanya PSC (Profit Sharing Contract) untuk semua lapangan minyak berproduksi dan diawasi oleh badan negara yg kita kenal sebagai SKK Migas (dulu BPMIGAS).
PSC itu gampangnya seperti ini (gampangnya lho ya.. saya tdk ingin terlalu teknis): Indonesia punya lahan yg isinya minyak/gas, tapi ga punya duit buat ngerjainnya. Apalagi resiko bisnis minyak itu besar. Jadinya kita undang lah perusahaan asing (ataupun dalam negri) untuk mengerjakan lahan tersebut. Perusahaan kemudian mengerjakannya, menggunakan modal dari kantong perusahaan dulu. Setelah nanti minyaknya diproduksi, perusahaan akan minta ganti ke Negara atas seluruh biaya operasional yg sudah mereka keluarkan untuk memproduksi minyak tersebut (istilah ini kita kenal dengan cost recovery). Berarti Negara keluar duit dong? Ya iya.. tapi Indonesia juga yg mendapatkan bagian besar dari profit penjualan minyak tersebut. Tau ga brp besar? Untuk lapangan minyak rata-rata sekitar 80-85% untuk Negara. Sedangkan lapangan gas 70-75%. Jadi si perusahaan cuma mendapatkan keuntungan 15-25%.
Negara rugi ga? Ya engga lah.. dia ga punya modal, ga keluar tenaga, dapat 85% keuntungan. Perusahaan rugi ga? Ya engga lah… duitnya diganti kok, dan masih untung (walaupun kecil).
Jadi kalo untuk urusan migas kita ini bagaikan Tuan Tanah yg mulia. Perusahaan-perusahaan itu buruh kerjanya si Tuan Tanah. Sama-sama untunglah. Ini bukan bocor namanya…
Sekali lagi.. penjelasan diatas ditulis biar gampang aja jelasinnya. Yg sulitnya bisa search di google deh apa itu PSC. Di link ini cukup lengkap nih:
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/04/26/memahami-kontrak-pengelolaan-migas-di-indonesia-126745.html