Para tokoh rujukan agama di al-Quds menyerukan warga Palestina untuk melakukan mobilisasi ke masjid al-Aqsha guna menghadang penyerbuan para pemukim Yahudi dan para anggota Knesset berhaluan radikal ke masjid al-Aqsha pada hari Selasa (29/08/2017) besok.
Dalam keterangan yang dirilis hari Ahad (27/08/2017), mereka menyatakan bahwa keputusan yang dikeluarkan pengadilan Zionis yang mengizinkan anggota Knesset menyerbu masjid al-Aqsha adalah keputusan provokatif yang tidak sah dan ilegal. Keputusan itu dikeluarkan dari institusi yang tidak bertanggung jawab. Mereka menegaskan bahwa masjid al-Aqsha hanya milik kaum muslimin.
Dijelaskan bahwa pelanggaran yang dilakukan penjajah Zionis tidak akan mendatangkan keuntungan bagi Yahudi untuk mendapatkan hak di masjid al-Aqsha. Para tokoh rujukan agama di al-Quds mengapresiasi warga kota al-Quds secara khusus dan warga Palestina secara umum, atas sikap teguh mereka mempertahankan masjid al-Aqsha.
Mereka menyerkan warga Palestina untuk melakukan mobilisasi ke masjid al-Aqsha secara terus-menerus dan mengkhususkan hari Selasa (29/08/2017) ini dengan tujuan untuk meramaikan masjid al-Aqsha dan menjaganya, serta menghadang segala kemungkinan yang akan terjadi pada masjid al-Aqsha.
Pada 23 Agustus, PM Zionis Benjamin Netanyahu telah menyetujui mengizinkan para anggota Knesset untuk menyerbu masjid al-Aqsha pada hari selasa besok. Jika penyerbuan ini berjalan mulus maka akan dikaji langkah-langkah berikutnya. Demikian menurut penjelasan Netanyahu.
Disebutkan bahwa pada Oktober 2015 lalu pemerintah Zionis mengeluarkan keputusan yang melarang anggota Knesset masuk masjid al-Aqsha di tengah-tengah ketegangan yang terjadi di wilayah Palestina dan konfrontasi yang terjadi di kota al-Quds dan Tepi Barat dalam rangka intifadhah al-Quds, setelah ada prediksi keamanan akan adanya aksi penyerbuan ke masjid al-Aqsha dari kelompok-kelompok Yahudi, di antaranya para menteri dan anggota Knesset, yang dinilai menjadi faktor utama berkobarnya konfrontasi. (was/pip)
https://melayu.palinfo.com/5681
0 komentar:
Post a Comment