Ikuti Jejak Ayahnya, Fariq Naik jadi Orator Termuda


KITA tentu sudah tak asing dengan nama Dr. Zakir Naik. Ia adalah ulama asal India yang sudah malang melintang di dunia dakwah khususnya dalam perbandingan agama.

Siapa sangka, di balik kesuksesan Zakir Naik, sang anak pun mengikuti jejak yang sama. Maka peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohon sangat pas disematkan kepada ayah dan anak ini.

Fariq Naik, pemuda berusia 21 tahun ini pernah menjadi pembicara termuda saat di Mumbai. Kala itu Fariq berusia 15 tahun. Ia bersama 30 Cendikiawan Muslim dari 15 negara menjadi Pembicara dalam Konferensi Dakwah Islam Internasional berjudul “Perdamaian-Solusi untuk Kemanusiaan.”

Sejak usia 8 tahun, Fariq sudah terbiasa dengan perjalanan dakwah ayahnya. Ia juga mulai memberikan ceramah singkat dengan bahasa Arab dan Inggris di depan ribuan orang di  Chennai, Pune, Dubai, Italia, Trinidad dan kota-kota lain di dunia.

Disitat dari Peace.TV, Pada tahun 2003, saat usianya menginjak 9 tahun, ia pernah berbicara di depan 50.000 orang lebih di Srinagar. Bahkan jumlah yang lebih banyak lagi pernah ia hadapi di Hyderabad pada tahun 2006 saat usianya 12 tahun.

Fariq juga berhasil menghafal Al-Quran pada usia 13 tahun.

Setelah presentasi singkat di TV Perdamaian (Peace TV, perusahaan televisi milik ayahnya), ia diundang untuk memberikan ceramah tentang Islam di berbagai belahan dunia termasuk Arab Saudi, UEA, Bahrain, Italia, Sri Lanka dan Maladewa.

Seperti kebanyakan pemuda pada umumnya, ia juga menyukai olahraga seperti sepak bola, karate, berenang dan judo. Fariq ternyata memiliki sabuk hitam Taekwondo & Karate.

Saat ini, Fariq sedang melakukan Studi Islam di Al-Imam Muhammad Ibn Saud Islamic University di Riyadh, Arab Saudi. Saat ini ia juga rutin mengisi program khusus anak muda “Teens Star” di Peace TV. [] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment