Raja Salman, Renggangnya Hubungan dengan Mesir dan Kunjungan ke Indonesia


Salman bin Abdulaziz al-Saud Ia menjabat sebagai wakil gubernur dan kemudian Gubernur Riyadh selama 48 tahun dari tahun 1963 sampai 2011. Dia diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2011. Ia juga terpilih sebagai Putra Mahkota pada tahun 2012 setelah kematian saudaranya Nayef bin Abdulaziz Al Saud . Salman diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada 23 Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya, Raja Abdullah.

Naiknya ia ke puncak tahta Arab Saudi sebagai Seorang Raja menjadi angin segar perubahan di kancah politik timur tengah, itu bisa dilihat dari langkah strategis mendasar yang diambilnya yang bertolak belakang dengan pendahulunya Raja Abdullah.

Sejak awal dikukuhkannya ia sebagai Raja ia langsung melakukan perombakan terbesar yang pernah terjadi di kerajaan Saudi Arabia. Setidaknya ia mengeluarkan 34 keputusan raja yang salah satunya pergantian kabinet.

Perombakan kabinet tersebut sangat jelas tujuannya yaitu membersihkan loyalis Raja Abdullah dan menggantinya dengan sosok yang dipercaya olehnya.

Raja Salman, Mesir dan Ikhwanul Muslimin
Sebelum naiknya Raja Salman sebagai raja, para Liberalis dan Sekularis yang disokong Barat memang telah melakukan berbagai cara untuk menghentikan pengangkatannya, namun semuanya terlambat mereka kalah oleh pacuan waktu, Raja Abdullah menjemput ajal otomatis Salman langsung naik. Tentu saja ini menjadi kabar buruk bagi Barat dan boneka-bonekanya, salah satunya adalah Mesir. Dan ini berhubungan pula dengan kedekatan Raja Salman dengan kader-kader Ikhwanul Muslimin yang tersebar. paling tidak berikut adalah indikasi renggangnya hubungan Raja Salman dan Mesir.
  1. Bermula pada juli 2013 saat kudeta Presiden Muhammad Mursy bergulir, Raja Salman yang saat itu merupakan Gubernur lain pandanganya dengan Raja Abdullah, Raja Salman mengutuk kudeta yang didalangi oleh As- Sisi saat itu, lain dengan Raja Abdullah yang justru mendukung.
  2. Biangkerok kebijakan Saudi yang sangat membenci Ikhwan, telah disingkirkan Raja Salman hanya dalam 2 jam setelah Raja Abdullah diumumkan wafat. 6 Titah Raja dikeluarkan dan 30 titah raja selanjutnya diterbitkan hanya dalam waktu kurang dari 7 hari setelah dibaiat menjadi raja.
  3. Raja Salman lebih mengakomodasi lembaga-lembaga keIslaman dibanding Raja Abdullah yang lebih mengakomodasi lembaga-lembaga sekuler dan liberal. Raja Salman diprediksi akan lebih mengapresiasi peran dan sumbangsih Ikhwan yang diakui sejak lama turut menggairahkan dunia pendidikan di Saudi Arabia.
  4. Aljazeera kembali “galak” dibawah pemerintahan Raja Salman dan berani menyerang Jenderal kudeta As-Sisi dengan lontaran berita yang lebih garang dibanding sebelumnya.
  5. Kembalinya Qatar menjadi pendukung IM, terindikasi kuat berkah dari meninggalnya Raja Abdullah yang beberapa bulan lalu “menjewer” Qatar dengan ancaman-ancaman menakutkan: penarikan Dubes, penutupan jalan darat Saudi-Qatar, bahkan pemutusan keanggotaan Kerjasama Teluk. Dan kita juga sama-sama tahu bahwa salah satu ulama IM yang kharismatik damai di bawah pemerintah Qatar, Syaikh Yusuf Qordhowy.
  6. pendapat Amir HT, sikap Emir Dubai, dan media kudeta Mesir yang sangat negatif soal Raja Salman.
  7. Ketika kudeta militer di Turki gagal pada Sabtu (16/7), Raja Arab Saudi Salman yang sedang berlibur di Maroko langsung mengucapkan selamat kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan. Hal itu berkebalikan dengan Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi yang tak menghubungi Erdogan.
  8. Sissi memerintahkan duta besar Mesir di PBB untuk menggagalkan resolusi Dewan Keamanan yang mengecam kudeta militer terhadap Pemerintah Turki yang sah, yang dipilih secara demokratis. Dubes Mesir menentang resolusi itu karena menganggap Dewan Keamanan PBB tidak berwenang untuk memutuskan pemerintah mana yang terpilih secara demokratis.
  9. Erdogan yang dekat dengan Raja Salman, dalam penampilan publik pertamanya setelah kudeta, melambaikan tangannya dengan empat jari terentang dan ibu jari dilipat, sebuah tanda yang digunakan oleh pendukung Ikhwanul Muslimin (IM) Mesir.
  10. Arab Saudi menunjukkan ungkapan kekecewaannya. Saudi tiba-tiba memutuskan untuk menghentikan pengiriman bahan bakar minyak ke Mesir. Dalam pemungutan suara itu, Mesir menjadi pendukung Rusia dalam draft Resolusi Perancis terhadap Suriah di Dewan Keamanan PBB.

Kunjungan Raja Salman ke Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara yang akan dikunjungi Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulazis al-Saud pada tanggal 1 hingga 9 Maret 2017 mendatang. Kunjungan ke Indonesia, bagian dari rangkaian kunjungan Asia Raja Salman selain ke Jepang, China dan Malaysia.

kunjungan Raja Salman ke Indonesia bersama dengan 1500 rombongan sangat positif, terutama untuk menguatkan hubungan bilateral kedua negara.

Kunjungan Raja Salman ke Indonesia, dianggap istimewa. Kunjungan ini pertama kalinya setelah 46 tahun Raja Arab Saudi tidak berkunjung ke Indonesia. Jakarta dan Bali karena itu bersiap menerima kunjungan raja negara petrodollar tersebut.

Dampak politik
Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Dr Yon Machmudi menilai bahwa kunjungan Raja Salman akan mempengaruhi perubahan politik dunia, terutama di Amerika Serikat yang sedang kurang bersabahat dengan Islam dan Timur Tengah, kebijakan Presiden Trump yang diskriminatif terhadap Islam dan Timur Tengah membuat ketidaknyamanan bagi para investor Timur Tengah.

Yon menilai, sejak kepemimpinan Raja Abdullah (2005-2015) telah terjadi pergeseran arah politik luar negeri Arab Saudi dengan menjadikan Asia sebagai mitra alternatif menggantikan hegemoni Barat (Amerika). “Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia, di mana pada 2050 akan masuk empat besar raksasa ekonomi dunia sangat berpotensi menjadi alternatif bagi para investor Saudi,” ujarnya.

Kenapa Bali?

Dipilihnya Nusa Dua, Bali sebagai lokasi berlibur rombongan Raja Arab Saudi selama kunjungan ke Indonesia tentu menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa Lombok yang menyabet predikat destinasi wisata halal tidak dipilih?
  1. Dari sisi keamanan yang harus sesuai standar sang raja. Keamanan yang dimaksud bukanlah keamanan global, keamanan dari kejahatan dan lain-lain. Melainkan keamanan lokasi yang telah disurvei langsung oleh tim dari rombongan.
  2. “Dari sisi standardisasi sekuritas, Raja Arab Saudi ini memang membutuhkan sebuah lokasi yang secara sekuriti sudah disurvei oleh timnya. Dan akhirnya diputuskan bermalam di Nusa Dua Bali. Cuma di Bali saja yang standardisasinya sudah begitu,” jelasnya pada awak media, Kamis, 23 Februari 2017.
  3. Alasan selanjutnya adalah fasilitas hotel yang ada di NTB belum memenuhi standar yang diinginkan rombongan ini

Hikmah kunjungan Raja Salman

kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud ke Indonesia pada 1-9 Maret yang akan datang merupakan kunjungan yang istimewa dan bersejarah.

Banyak pihak yang beranggapan kunjungan ini merupakan jawaban dari beberapa episode memanasnya kondisi perpolitikan Indonesia, apalagi melihat beberapa peristiwa yang terjadi mengerucutkan anggapan bahwa Islamophobia sedang tumbuh di Indonesia. Kedatangan Raja Salman dinilai sebagai pencair ketegangan yang dialami publik.

  1. Kasus bendera tauhid seakan menampar pemerintah, bendera yang dibenci Dalam waktu dekat Jakarta akan ‘diinvansi’ oleh bendera Tauhid Arab Saudi dari banyak penjuru. Mulai dari sambutan di bandara Halim Perdana Kusuma hingga hotel-hotel termegah di Jakarta akan dihiasi oleh bendera Tauhid. Bahkan Istana Negara dan gedung DPR RI juga akan mengibarkan bendera Tauhid Arab Saudi, bersanding bersama Merah Putih.

  2. Bali menolak Syariah, namun apa yang terjadi, seakan Bali luluh, “Pulau Dewata” juga akan mengibarkan bendera Tauhid untuk meyambut 1500 tamu agung, para “Royal Bangsawan Muslim”, yang pria berbusana jubah putih dan wanita berhijab serba gelap plus cadar. Bali akan melayani tamu penting yang sangat “KEARABAN” dan sangat “KEISLAMAN” dengan pelayanan super eksklusif.

  3. Kunjungan ini juga merupakan jawaban dari gencarnya belakangan ini orang-orang yang mencerca kearaban, Raja Salman datang menampar perkataan mereka semua dengan jawaban telak berbentuk Investasi atau dalam tanda petik ‘piutang’ yang jauh nilainya dari China, seakan Raja Salman ingin mengatakan bahwa Indonesia mau tak mau membutuhkan Arab.

Harapan kunjungan Raja Salman

Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mendukung penuh dan mengapresiasi Presiden Jokowi dan Pemerintah yang telah mempersiapkan kunjungan ini dengan baik. Termasuk upaya untuk mengoptimalkan peningkatan kerja sama dan diplomasi antara kedua negara dalam momentum ini.
Sehingga, Jazuli menekankan kunjungan Raja Salman yang sangat istimewa dan bersejarah harus dapat dimanfaatkan secara optimal untuk peningkatan hubungan baik dan kerja sama di antara kedua negara.
Allahu a’lam bis showab

www.penapembaharu.com DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment