Jakarta- Untuk figur seperti Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, dicurangi 10 ribu hingga 20 ribu suara oleh kubu Joko-Kalla dalam Pilpres 2014 barangkali bukan suatu hal yang harus dipermasalahkan, namun beda halnya jika suara yang dicurangi berjumlah hingga jutaan suara.
Anggota tim kuasa hukum Prabowo-Hatta, Habiburokhman, mengatakan jika kecurangan Pilpres yang dilakukan kubu Joko-Kalla tidak tanggung-tanggung. Sedikitnya 26 juta suara Prabowo-Hatta ‘menguap’ tak jelas rimbanya.
Dari 33 Provinsi di Indonesia terindikasi 21 juta suara Prabowo-Hatta menguap, sementara dari sekitar 5000-an TPS lain, terdapat sedikitnya 5 juta suara Prabowo-Hatta yang juga menguap. Total suara bermasalah yang seharusnya menjadi milik Prabowo-Hatta adalah 26 juta suara.
Untuk membuka mata rakyat Indonesia bahwa nilai-nilai demokrasi di tanah air saat ini tengah dicederai oleh kecurangan 'akbar' yang dilakukan secara rapih dan terstruktur, kubu Prabowo-Hatta hari ini, Jumat (25/7) membawa berkas-berkas bukti kecurangan ke MK. Sebanyak 15 kendaraan lapis baja digunakan untuk mengangkut berkas-berkas bukti tersebut.
Yang tak masuk akal, KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang sejak semula telah mendapat laporan terkait kecurangan jutaan suara tersebut tak menggubris dan bahkan tetap mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pilpres pada 22 Juli lalu meski hasil suara berlumur curang dan culas.
(spektanews)
1 suara dihilangkan harus ada bukti apalagi 26 juta suara dihilangkan pasti harus ada bukti yang lumayan banyak. tdk sekedar indikasi....
ReplyDeleteitu kan bukti di bawa ke MK....gk liat ya?...
Deletetak dukung pak :D
ReplyDeleteKalau ngak ada bukti ngak mungkin ke MK...
ReplyDelete