By: Nandang Burhanudin
****
Khalid Misy'al, Kepala Biro Politik HAMAS menegaskan dalam jumpa pers, "Wahai komandan perang Israel. Camkanlah! Pelucutan senjata kami, hanya bisa dilakukan saat kalian penjajah mengakhiri penjajahan dan melucuti senjata kalian. Ketahuilah! Tak seorangpun dan tak satu negarapun yang berhak mendikte proposal dan tekanan apapun kepada kami. Saya tantang, Netanyahu dan menteri pertahanannya untuk segera mengirimkan pasukan terbaik. Izinkan pasukan perlawanan kami membunuhi atau menawan mereka."
HAMAS-Jihad Islam sangat paham. Israel saat ini tengah terpojok. Bayangkan, angka tentara Israel yang tewas sudah mencapai 100 orang di antaranya 30 orang perwira. Nyali prajurit-prajurit lapangan tentu kecut. HAMAS-Jihad Islam "on fire". Kata-kata Khalid Misy'al setidaknya mengirimkan 3 sinyal;
1. Kepada seluruh umat Islam. Melawan Israel tidak bisa dengan muktamar, KTT, apalagi hanya teriak-teriak di TOA dan DOA. Israel hanya bisa mengerti dengan bahasa senjata. Maka selain DOA, donasi DUIT adalah utama.
2. Kepada junta kudeta di Mesir. Gaza yang hanya 360 km, sanggup mempertahankan diri dan siap melawan hingga tetes darah terakhir. Kini Mesir sudah tidak lagi memiliki pengaruh apapun kepada pemimpin perlawanan atas penjajahan di Gaza.
3. Kepada dunia Arab. Pembebasan Masjidil Aqsha, kiblat pertama umat Islam dan tempat suci ketiga, tidak lagi menjadi dominasi pemimpin Arab saat ini. Sebab nyali para pemimpin Arab sudah tunduk pada ketiak wanita, harta, dan tahta.
Pertempuran terus berlanjut. Israel sontak memerintahkan tentaranya untuk mundur dan menjaga jarak dari perbatasan Gaza. Senjata-senjata canggih milik Israel, ternyata tidak mampu menembus lubang-lubang tikus yang dibuat HAMAS-Jihad Islam. Semua perwira lapangan Israel ketakutan, sebab serangan HAMAS-Jihad Islam makin hari semakin jitu. Allahu Akbar!
0 komentar:
Post a Comment