Kemenangan Dusta Jokowi Bikin Megawati Menangis
Saya sulit membayangkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan kelompoknya demi secuil kekuasaan terpaksa harus melacuri diri di jalan kejahatan berdemokrasi. Sebuah bentuk prilaku busuk yang dihasilkan oleh gelora politik yang menjijikan dan tanpa rasa malu.
Dalam berbagai kesempatan Megawati berpidato dengan mulut berbusa-busa menegaskan bahwa pihaknya sangat menentang berbagai bentuk korupsi dan praktek politik kotor. Bahkan Mega mengkritik proses pemilu yang tengah berlangsung sarat dengan kecurangan, politik uang, manipulasi data IT dan dituding telah ditunggangi oleh kepentingan asing dan pemilik modal besar.
Namun ucapan-ucapan Megawati hanyalah retorika kosong dan inkonsisten. Bahkan justru yang terjadi sebaliknya, terbukti mengais jalan keuntungan dari bobroknya pelaksanaan pemilu sebagai sebuah kesempatan untuk ikut melanggengkan kecurangan di depan mata rakyat.
Ihwal perilaku Megawati yang inkonsisten dan sikap munafik telah menjadi watak bawaan dan sekaligus modal politiknya untuk tetap melenggang bebas di panggung politik nasional. Tak peduli benar atau salah, yang penting dapat mengais "jatah haram" dengan berbagai cara melalui akal bulusnya untuk menipu rakyat.
Prestasi puncak dari tabiat ironi Megawati kian menjadi-jadi di perhelatan pilpres 2014. Yakni, berawal dari skandal pengingkaran "perjanjian Batu Tulis" terhadap Prabowo Subianto yang berujung pada tukar guling kepentingan politik pragmatis berupa pemberian mandat PDIP kepada Jokowi sebagai capres bonekanya.
Dari alur politik yang menyesatkan itu, Megawati tampil menghimpun berbagai kepentingan yang sejalan dengan ambisinya. Memoles rupa penampilan pencitraan Jokowi sebagai capres boneka untuk dipaksakan menang dalam sebuah proses pemilu yang curang dan tidak berkualitas.
Hasilnya, Jokowi bergerak lincah di atas kebohongan berdemokrasi, kian melaju mengejar ambisinya sebagai orang nomor satu di negeri ini. Drama politik ala capres boneka, spontan menyiram rasa haru dan puja-puji atas nama dukungan fanatik membabi-buta dari pengusung setianya.
Dan menariknya, Megawati selaku dalang di balik kisah politik Jokowi karbitan yang serba instan tersebut sangat larut menikmati semua bentuk kebohongan yang dilakukan. Tak heran, saat KPU memaksakan keputusan untuk memenangkan Jokowi melalui pemilu curang, Megawati dan komplotan pengusung capres boneka membalas dengan senyum, sembari meneteskan air mata di hadapan publik.
Situasi itu membuat berjuta pemirsa di tanah air menyindir: "para badut politik sedang euforia merayakan kemenangan dusta Jokowi melalui kebohongan berdemokrasi...". Sungguh memalukkan !
(visibaru)
salam
by Faizal Assegaf
Ketua Progres 98
NB: catatan kecil ini dibuat sebagai renungan jelang lebaran, semoga dapat membuka kesadaran anak bangsa untuk berpikir kritis dan selalu berpihak pada kebenaran.
Taik kucing luh..
ReplyDeletehaahah, ini mah BULSHITT OMONG KOSONG ORANG YG BEGOK, OTAK UDANG, BUAT ADU DOMBA SAJA... PANTASLAH INDO MAKIN HANCUR BUKAN MAKIN MAJU, YAH AKIBAT MENTAL BOBROK SPT INI... WOI BANGUN.. JGN GUOBLOK, BERKACA SM NEGARAMU YG TERIAK2 ISLAM, TP 99% KEJAHATAN DR KALIAN SEMUA!!!!! SADAR YG ZIONIS TERIAK ORG LAIN ZIONIS, YG MUNAFIK COCOKNYA LABEL BUAT KALIAN... TERORIS KALIAN2 JUGA,,, GILAK JIHAD SANA SINI, BERBUAT KEJAHATAN PAKE KEDOK AGAMA, DASAR GUOBLOK, INGAT SUATU SAAT NTI KEBENARAN AKAN TERUNGKAP, SKRG SUDAH DIMULAI, HUKUMAN2 BUAT KALIAN YG KAFIR. JGN SEBUT ORG LAIN KAFIR, PADAHAL KALIAN SENDIRI MUNAFIK, ATAS GILAK JILBAB, BAWAH NGELONTE!!!! BERKACA TUH, YG JD LONTE 1000% DR KAUM KALIAN SEMUA, ITU YG KALIAN SEBUT ISLAM? BODOH.. AJARAN BAIK KALIAN SALAH GUNAKAN... TERUS MENTANG2 MAYORITAS DI INDO BS SUKA2?, TUNGGU SAJA TANGGAL MAINYA, GUOBLOK DIJAJAH SECARA EKONOMI GA SADAR2, TDK LAMA LG NASIB NEGARA NI AKAN LEBIH PARAH DR PALESTINA... KALAU MENTAL2 BUSUK KALIAN GA BERUBAH!!!.
ReplyDeleteTIDAK USAH CERITA MASALAH HUKUM TAURAT, KRN KALIAN TDK TAU APA2, TANUA OMONG KOSONG BELAKA...
kok yang koment emosi banget yah..mentang mentang pasnasbung yg mau maunya jadi kacung keset penipu antekantek asing dan si aseng
ReplyDelete