Dalam akun facebooknya, hari ini Selasa (10/9/2013), Dr. Saif Abdul Fattah menuliskan bahwa salah satu sebab militer bersikeras mempertahankan kekuasaannya di Mesir adalah karena mereka mempunyai simpanan harta kekayaan yang berlimpah. Kekayaan itu bisa sama dengan sepertiga anggaran negara. Anehnya, harta itu tidak masuk dalam anggaran negara, atau berada dalam pengawasan parlemen dan lembaga yang lain.
Keuntungan investasi kekayaan ini selalu dibagikan kepada para pemimpin militer. Satu pejabat bisa mendapatkan jatah 3 juta pounds (lebih dari 4 milyar Rupiah) setiap bulannya. Pejabat dan personil militer di bawah juga mendapatkan bagian. Personil dengan pangkat rendah bisa mendapatkan jatah berlipat lebih banyak daripada gaji seorang dokter atau insinyur.
Abdul Fattah menambahkan, kalau Mesir menjadi negara sipil, maka kekayaan ini akan dimasukkan ke dalam anggaran negara. Militer akan seperti pegawai negeri yang lain. Lalu dana tersebut juga akan digunakan pemerintah untuk mengembangkan militer, inilah yang tidak diinginkan Amerika dan Israel.
Terakhir, Abdul Fattah menerangkan, militer sama saja dengan kepolisian dan kehakiman. Mereka ingin terus berkuasa hingga keluarga dan keturunan mereka bisa meneruskan dan menikmati jabatan. Kalau sipil berkuasa, maka pengangkatan pejabat akan didasarkan kepada kelayakan. (msa/dkw/egyptwindow)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment