Dia menceritakan bagaimana Mursi sang Presiden, tetap tersenyum dan melambaikan tangannya kearahnya saat dia sedang berdemo di depan rumah Mursi, berteriak dan membentangkan spanduk “Mursi Gagal”
Setelah melambaikan tangannya, Mursi pun mengangkat kedua tangannya lalu menaruhnya diatas kepalanya sebagai maksud bahwa aksi demonstrasinya akan diperjuangkan. Bahwa penilaian gagalnya akan segera diperbaiki.
Namun sekarang, saat pemerintahan kudeta militer yang diusungnya telah memerintah baru sekedar menulis “Gulingkan pemerintahan Militer” didinding rumahnya, Sang aktifis pun langsung di tangkap dan dipenjarakan.
Banyak yang telah berubah sejak Mursi digulingkan. Jam malam, Pengelola Kampus diperintahkan menangkap mahasiswa yang berdemo untuk diserahkan ke polisi. Ribuan imam masjid diberhentikan untuk membungkam suara mereka.
Parawisata hancur, mobil nasional hancur, swasembada gandum hancur, pasar modal hancur, perusahaan banyak yang gulung tikar, defisit neraca anggaran tambah membesar karena tidak ada pemasukan ke Negara. Hingga Mesir harus mengais-ngais pinjaman kepada negara teluk.
Proyek terusan suez digadaikan ke negara tetangga demi membiayai kudeta. Akhirnya Mesir menjadi negara yang ekonominya terpuruk..
Suara-suara… “Maafkan Kami ya Mursi” terus membahana dari mereka yang sebelumnya membenci Mursi.
Oleh : Nasrulloh mu/Kompasiana
0 komentar:
Post a Comment