Ternyata kebohongan yang berlebihan, justru membuat orang makin penasaran-makin cinta-dana makin yakin yang dijalaninya itu adalan jalan panjang dari Al-Haq.
Contoh: Koran-koran sebesar Al-Ahram, Al-Wathan, Al-Syorouq, Al-Yaum As-Sabi', Roz Yusuf, hingga TV memuat -katanya- dokumentasi bahwa Ikhwanul Muslimin telah membuat kesepakatan tertulis dengan AS dan Israel. Kesepakatan itu adalah: Ikhwan akan memerdekakan sebagian Sinai dan digabungkan dengan jalur Gaza. Semua sepakat, Ikhwan antek AS dan Israel.
Di sisi lain, seoran senator AS dari Republik menuduh Ikhwan sebagai dalang peledakan WTC. Sedang menurut Kery, Menlu AS; Ikhwan dan Mursi enggan menghapus statuta Ikhwan yang menegaskan Yahudi sebagai penjajah Palestina.
Bingung bukan? Sementara di alam realita, Ikhwan lah yang menjadi donatur pengorbanan terbesar demi sebuah hak hidup asasi manusia: Kebebasan.
Kini terbukti, penuduh pertama membiarkan Ikhwan jadi korban pembantaian. Lalu menuduh sebagai teroris. Sedang penuduh kedua, menjadi fasilitator tergulingnya Ikhwan dari kekuasaan yang diraihnya secara bersih.
Lalu siapa yang tepuk tangan? Yahudi dan penebar fitnah terhadap Ikhwan, termasuk di kalangan gerakan Islam yang katanya sangat syariah.
Apa buktinya? Hari ini menteri perumahan Israel memasuki Masjidil Aqsha, dan dunia DIAM...termasuk pelayan dua tanah suci.
Semoga paham.
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment