Barat Batal Serang Suriah?

Presiden Barack Obama mengisyaratkan pembatalan serangan militer terhadap Suriah setelah dia menunjukkan sikap yang melunak. Meskipun dia berujar upaya diplomasi kepada Suriah belum tentu merupakan solusi yang tepat, namun secara implisit Obama menyatakan bisa saja mengesampingkan rencana serangan militer.

Presiden Amerika berkulit hitam pertama itu sendiri sebelumnya mendesak agar rakyatnya mendukung penuh serangan ke Suriah. Obama juga menyatakan terlalu prematur jika berharap upaya diplomasi mampu membujuk Basyar Asad menyerahkan pengawasan senjata kimianya kepada dunia.

“Setiap kesepakatan harus memverifikasi rezim Asad memegang komitmennya. Namun, prakarsa ini memiliki peluangbisa menghilangkan ancaman senjata kimia tanpa menggunakan kekuatan militer,” kata Obama, Rabu (11/09) seperti dikutip kantor berita Reuters.

“Terlalu jika dunia mengatakan apakah tawaran ini akan berhasil,” tambahnya.

Sementara itu rezim Asad mengatakan siap menyerahkan senjata kimia milik mereka dan bergabung dengan konvensi internasional antisenjata kimia. Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem, mengatakan Damaskus akan mendeklarasikan fasilitas senjata kimia dan berhenti memproduksinya.

“Sesuai dengan prakarsa Rusia, Suriah akan sepenuhnya meninggalkan senjata kimia,” kata Muallem dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi satelit pan-Arab, Al Mayadeen. “Kami siap untuk menunjukkan fasilitas senjata kimia kepada perwakilan Rusia, negara-negara lainnya dan PBB.”

Washington saat ini sedang mempertimbangkan serangan terhadap Suriah sebagai balasan atas serangan senjata kimia 21 Agustus yang mematikan di pinggiran kota Damaskus, yang dikaitkan dengan rezim Presiden Suriah Bashar Asad.

Para pejabat Damaskus menyalahkan serangan itu kepada pasukan pemberontak, dan Rusia mendukung tudingan sekutu lamanya itu, seraya menyerukan penyelidikan lebih lanjut. Rusia akan segera mengajukan rencana kerja untuk menempatkan senjata kimia Suriah di bawah kontrol internasional, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, menindaklanjuti usulan Rusia sehari sebelumnya yang telah menggeser perdebatan internasional mengenai intervensi militer ke Suriah.

Sehari sebelumnya, Lavrov mengumumkan Moskow akan mendorong Damaskus menerima usulan spontan yang disuarakan Senin oleh Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang mengatakan serangan AS terhadap Suriah bisa dihindari jika Damaskus menempatkan setiap senjata kimianya di bawah kontrol internasional.

Lavrov dan Kerry pada Selasa mengadakan percakapan per telepon dan setuju melanjutkan pembicaraan, termasuk kemungkinan bertemu dalam beberapa hari ke depan untuk membahas cara-cara menerapkan inisiatif Rusia mengenai penyelesaian krisis Suriah, kata Kementerian Luar Negeri Rusia Selasa.

Sementara itu, Reuters melaporkan, pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB mengenai Suriah dibatalkan setelah Rusia menarik permintaannya untuk itu. (ul/berbagai sumber) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment