Situasi di Aleppo luar biasa mengerikan
Korban sipil terluka parah terpaksa dimasukkan ke dalam kantong mayat dalam kondisi masih hidup saat bombardir di Aleppo membuat sedikit dokter yang tersisa sangat kewalahan, kata pemimpin sebuah organisasi bantuan Suriah.
Pasukan rezim Suriah didukung oleh milisi Syiah dan kekuatan udara Rusia memulai serangan untuk mengambil seluruh kota setelah gencatan senjata gagal bulan lalu.
Dr Zaidoun al-Zoabi, kepala Persatuan Organisasi Bantuan Medis Suriah mengatakan Laporan Pagi ini adalah “hari-hari terburuk”. “Ini Neraka.”
“Pengepungan total, kekurangan bahan bakar, tidak ada listrik, tidak ada air. Rumah sakit hancur satu demi satu.”
Kurang dari 30 dokter yang masih bekerja di lima rumah sakit untuk populasi 275.000, katanya.
“Setiap dokter harus menangani 100 orang terluka setiap hari – ini berarti mereka tidak tidur, mereka tidak beristirahat. Ada kekurangan besar pasokan medis. Banyak orang terpaksa dinyatakan meninggal sebelum benar-benar mati karena dokter terpaksa dan harus memilih untuk memutuskan siapa yang memiliki lebih banyak kesempatan untuk hidup dan kemudian akan merawat orang yang memiliki kesempatan lebih tinggi untuk hidup. Orang yang tidak memiliki harapan akan dimasukkan ke dalam kantung mayat, menunggu kematiannya.”
“Seluruh kota kami sedang dibantai … ini adalah hari terburuk yang pernah kami alami” ungkap Dr Zaidoun al-Zoabi
“Para dokter mengalami trauma, marah dan kelelahan,” katanya, dan ia merasa tidak ada harapan tersisa untuk kota. “Kami tanpa harapan, selesai … Kami merasa bahwa ini adalah akhir dari dunia.”
Daerah yang dikuasai oposisi dihancurkan dengan puluhan serangan udara dalam semalam, yang memungkinkan pasukan rezim untuk mendapatkan wilayah di utara kota. Tentara rezim Assad menyerukan kepada pasukan oposisi untuk meninggalkan posisi mereka, menawarkan akses keluar yang aman dan suplai bantuan.
Sebuah rumah sakit di Aleppo, Suriah, dibom dua kali dalam beberapa hari selama serangan udara di Aleppo.
Disaat Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry berbicara melalui telepon untuk membahas normalisasi situasi, Inggris mengatakan pemboman rumah sakit oleh pasukan rezim Suriah Bashar al Assad membuat pembicaraan damai menjadi mustahil.
“Ini adalah kebiadaban yang terus dilakukan oleh rezim Assad terhadap rakyat Aleppo dan keterlibatan Rusia dalam melakukan apa yang disebut sebagai kejahatan perang yang terang-terangan – membom rumah sakit, ketika mereka tahu disana hanya ada rumah sakit dan tidak ada yang lain – yang membuat mustahil bagi negaosiasi perdamaian untuk dilanjutkan, “kata Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson.
Sebuah kampanye serangan udara oleh rezim Suriah dan sekutunya telah diperkuat dengan serangan darat terhadap bagian timur Aleppo yang dikepung, yang dikuasai oposisi.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia dan militer rezim mengatakan pada hari Minggu bahwa tentara rezim dan sekutunya telah maju ke selatan kamp pengungsi Handarat di utara kota, mengambil alih rumah sakit Kindi dan bagian dari kawasan industri Shuqaif.
Zakaria Malahifji, dari kelompok oposisi Fastaqim yang berbasis di Aleppo, menyatakan kepada Reuters ada bentrokan di daerah ini pada hari Minggu.
SOHR mengatakan serangan udara dan pemboman berlanjut pada hari Minggu dan ada pertempuran sengit sepanjang garis depan yang memotong kota menjadi dua.
“Tentara (rezim) Suriah membuat seruan perintah pada semua pejuang bersenjata di kawasan timur Aleppo untuk meninggalkan lingkungan ini dan membiarkan warga sipil hidup normal,” kata sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita pro rezim SANA.
‘Situasi di Aleppo luar biasa mengerikan’
Aleppo Timur berada di bawah pengepungan pada awal Juli setelah rute pasokan utama, Castello Road, jatuh di bawah kontrol rezim Assad.
Kekuatan International mencoba membangun gencatan senjata untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan PBB masuk tetapi gagal, meskipun kelompok bantuan lainnya telah membawa persediaan dengan jumlah terbatas.
Kampanye udara tanpa henti oleh Rusia dan rezim Suriah telah menghancurkan rumah sakit dan pasokan air.
Wakil Sekretaris-Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Stephen O’Brien, mengatakan dia “sangat khawatir dengan serangan ganas di Aleppo Timur” dan menegaskan PBB menyerukan jeda dalam pertempuran, evakuasi medis dan akses untuk bantuan.
“Sistem kesehatan berada di ambang kehancuran total dengan pasien yang ditolak dan tidak ada obat-obatan yang tersedia untuk mengobati bahkan penyakit yang paling umum.”
“Dengan air bersih dan makanan dalam pasokan yang sangat sedikit, jumlah orang yang membutuhkan evakuasi medis yang mendesak kemungkinan akan meningkat secara dramatis dalam beberapa hari mendatang,” katanya.
Pada hari Sabtu, rumah sakit pusat trauma terbesar dan pusat perawatan intensif di Aleppo Timur rusak parah oleh serangan udara dan harus ditutup. Dua pasien tewas.
Syrian American Medical Society (SAMS), yang mendukung rumah sakit, mengatakan rumah sakit telah terkena tujuh kali serangan sejak Juli, dengan tiga serangan dalam minggu ini saja.
“Situasi di Aleppo luar biasa mengerikan … Orang-orang terjebak di bawah reruntuhan dan kami tidak bisa mengevakuasi mereka karena intensitas serangan. Kami memohon bantuan untuk menghentikan pemboman itu,” kata Mohamed Abu Rajab, seorang perawat di rumah sakit SAMS.
SAMS mengatakan hanya lima rumah sakit yang tetap beroperasi di Aleppo Timur.
Kementerian Luar Negeri rezim Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pro rezim, bahwa partisipasi angkatan udara Rusia dalam konflik yang sekarang memasuki tahun keenam telah “memperketat jerat pada ‘kelompok teroris’ dan mengurangi kemampuan mereka untuk menyebarkan teror ke negara-negara lain”. ungkapnya mengacu pada semua kelompok oposisi yang disebutnya sebagai teroris.
Baladi News
0 komentar:
Post a Comment