JAS RAKYAT: Berbahaya Ahok Dibiarkan Terus, Mungkin Kalau Terpilih Lagi, Ahok akan Mudah Bakar Al-Quran


Kecaman kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok semakin mengalir deras. Hal ini terkait dengan penistaan dan penghinaan Ahok terhadap Islam.

"Ahok telah melukai umat Islam dengan membawa ayat-ayat suci Al-Quran seenaknya dengan sombong. Sudah saatnya kita sadar bahwa Ahok di Jakarta ini adalah sumber malapetaka," ucap Ketua JAS RAKYAT, Yudi Syamhudi Suyuti, Jumat (7/10).

Kata Yudi, dari mulut Ahok sudah beranak pinak setan, sehingga yang keluar dari mulutnya adalah kata-ata pelecehan, penghinaan dan ucapan-ucapan setan.

"Sedangkan otaknya berisi kegelapan. Sehingga yang keluar di alam pikirnya adalah cara-cara menghasut, mengadu domba dan kerusakan moral. Kita jangan biarkan Ahok petentang-petenteng merasa dirinya benar dan sok kuasa," ungkapnya.

Tapi yang harus disadari, lanjut Yudi, Ahok itu bukan siapa-siapa, Ahok hanya setan kecil. Ia pun mengajak warga Ibukota untuk tidak memilih Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti. Sudah cukup lembaran tentang Ahok.

"Berbahaya jika Ahok dibiarkan berkuasa terus. Belum terpilih jadi gubernur sudah berani hina Al-Quran. Mungkin kalau sudah jadi gubernur lagi, dia akan mudah bakar Al-Quran," tukasnya.

Pernyataan kontroversi oleh Gubernur Ahok terjadi saat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu, dan kini sudah beredar luas di media sosial. Dalam pernyataannya, kandidat petahana Pilkada DKI Jakarta itu kembali menyinggung soal Al-Quran surat Al Maidah 51.

"Kalau bapak ibu gak bisa pilih saya karena dibohongi dengan surat Al Maidah 51, macem-macem itu. Kalau bapak ibu merasa gak milih neh karena saya takut neraka, dibodohin gitu, ya gak apa-apa," ujar Ahok dalam potongan video tersebut. (rmol) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment