ISIS Merupakan Strategi Iran agar Sunni saling Bertarung di wilayah tersebut.
Mantan Wakil Presiden Suriah Abdul Halim Khaddam mengklaim bahwa ISIS (yang ia sebut sebagai Daesy) didukung oleh Iran. ISIS dan kelompok teroris merupakan bagian dari strategi negara itu yang lebih luas agar Sunni saling bertarung di wilayah tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Newsweek Timur Tengah, Khaddam, yang menjabat lebih dari dua dekade sebagai wakil presiden itu, membuat sejumlah pernyataan mengejutkan tentang krisis di wilayah tersebut.
Mantan wakil presiden, yang lari dari Suriah ke Paris sejak tahun 2005 itu, mengatakan, “Situasi di Suriah sangat rumit karena dikendalikan oleh dua kekuatan besar, khususnya Amerika Serikat dan Rusia.”
Khaddam mengatakan Rusia berhasil menjauhkan pengaruh Amerika Serikat di Suriah dan Washington tidak harus menyalahkan siapa pun kecuali dirinya sendiri.
Pria berusia 84 tahun itu terus mengkritik Presiden AS Barack Obama karena gagal mengambil kesempatan untuk memperbarui hubungan dengan dunia Arab dan Muslim AS. Amerika juga menjadi sebab Turki jatuh ke pelukan Rusia dengan tidak mendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan selama waktu yang dibutuhkan. Moskow, “menerima bonus poin setelah membisiki Erdogan tentang kudeta, dua hari sebelum itu terjadi,” kata Khaddan.
Suriah dipelihara Iran, tetapi itu tidak selalu terjadi, klaim Khaddan. “Hafez Al-Assad tidak pernah mengizinkan Iran untuk campur tangan dalam urusan Suriah,” katanya, mengutip contoh upaya Iran untuk memperluas wilayah yang diblokir oleh presiden sebelumnya.
Konflik di Suriah dan Irak adalah sama; keduanya menderita karena ekspansi Iran di wilayah tersebut, tambahnya.
0 komentar:
Post a Comment