Perwira Militer Palestina Dipecat karena Kritik Mahmoud Abas Hadiri Pemakaman Peres
Petugas keamanan Otoritas Palestina hari Ahad, 2 Oktober 2016 telah menahan dan memecat perwira penghubung militer sehari setelah ia mengkritik Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menghadiri pemakaman mantan Presiden Israel Shimon Peres.
Pria bernama Osama Mansour Abu Arab di sekitar rumahnya di Tepi Barat, Kota Jenin. Beberapa saat sebelum ditangkap, Abu Arab telah diberhentikan dari jabatannya sebagai seorang Military Liaison, unit di dalam Pasukan Keamanan Nasional Palestina (NSF) yang selama ini diberi tugas untuk mengoordinasikan urusan dengan pihak Israel.
Dalam akunnya, Abu Arab diketahui mengejek Presiden Abbas karena ikut memberikan belasungkawa atas wafatnya mantan Presiden Israel Shimon Peres. Demikian sebagaimana dilansir Memo, Ahad (02/10/2016).
Abu Arab menggambarkan mantan Presiden Israel itu sebagai seorang inisiator penghanghancuran Negara Palestina.
“Apakah Peres adalah seorang teroris atau tidak, apakah ia telah merumuskan kebijakan penghancuran Palestina selama Intifada pertama atau tidak. Apakah ia terlibat dalam pembantaian pengungsi kamp Jenin 2002. Pembantaian di lingkungan Al Yasmin Nablus atau dalam pembantaian Qana (di Lebanon). Siapakah dia (Shimon Peres) sehingga Anda (Abbas) mau menghadiri pemakamannya sementara mayoritas warga Palestina menentangnya,” tulis dalam akun Facebook milik Abu Arab, lapor Ma’an.
Mahmoud Abbas Hadiri Pemakaman Shimon Peres, Warga Palestina Mengecam
Pada postingan selanjutnya, Abu Arab menyebut hadirnya Presiden Palestina dalam pemakanan Shimon Peres yang telah membunuh ribuan orang Palestina adalah sebuah kesalahan. “Seharusnya tidak ada hubungan yang mesra dengan negara yang telah melakukan pendudukan selama mereka terus melanjutkan kebijakan arogan melawan penduduk Palestina,” tambahnya.
Unit Hubungan Militer adalah satu unit di dalam Pasukan Keamanan Nasional Palestina (NSF) yang mengkoordinasikan urusan dengan Zionis Israel. Dalam pernyataanya di Facebook, Abu Arab mencemooh Abbas karena mengucapkan belasungkawa atas kematian Shimon Peres, sambil menggambarkan mantan presiden Israel itu sebagai “pendiri perkembangan aktivitas penjajahan.”
Lebih dari setengah juta warga Israel tinggal di lebih 230 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel di wilayah Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem di Timur al-Quds pada 1967.
Menurut sumber, Abu Arab sudah menerima surat pemecatannya sebagai seorang Mayor di Kantor Hubungan Otoritas Palestina beberapa jam sebelum ditangkap.*
Rep: Panji Islam
0 komentar:
Post a Comment