Partai Pendukung Ahok Bakal Berlomba-lomba Meninggalkannya
Koalisi tiga partai politik pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) tak sekokoh yang selama ini digembar-gemborkan. Nasib koalisi yang terdiri dari Golkar, NasDem dan Hanura itu dinilai sangat bergantung pada keputusan PDI Perjuangan.
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Informasi Publik (Lakip) Budi Siswanto mengatakan, jika PDIP tidak mengusung Ahok, koalisi tiga partai itu dipastikan bubar jalan.
“Seperti yang sudah diduga selama ini, bila PDIP sebagai the rule party mencalonkan sosok selain Ahok, dipastikan koalisi partai serumpun yang dari awal sudah rapuh akan bubar dengan sendirinya,” kata Budi saat dihubungi, Minggu (18/9).
Menurut dia, ketiga partai itu tahu bahwa tanpa PDIP, Ahok tidak mungkin menang pilkada. Karena itu, ketika PDIP memilih calon lain, mereka pasti berlomba-lomba meninggalkan sang petahana.
Akibat koalisi bubar, sambung dia, Ahok akan batal mendapatkan kendaraan untuk maju berlaga pada Pilgub 2017. “Dengan kondisi psikologis pemilih yang ada di ibukota, dapat dipastikan partai-partai lain di luar koalisi partai serumpun akan konsolidasi memberikan dukungan pada pilihan PDIP. Dan ini kemungkinan besar jadi pemenang Pilgub," tuturnya.
PDIP sendiri, prediksi dia, kemungkinan besar tidak akan mengusung Ahok. Pasalnya, PDIP sebagai partai berpengalaman sangat memahami apa yang harus dimainkan dengan kondisi penolakan terhadap figur incumbent yang cukup besar.
“PDIP tidak akan terjebak dengan hasil angka survei yang selalu menempatkan incumbent di posisi atas, namun dilihat juga suara kader di bawah. Arus utama serta idiologi partai yang selalu dekat dengan wong cilik menjadi penentu keputusan Ibu Megawati,” tambah Budi.
Red : msa
Sumber : jpnn
0 komentar:
Post a Comment