NASIB BAIK SEORANG MARBOT
Tahun 1947, dalam proses Pakistan memisahkan diri dari India banyak terjadi kerusuhan.
Seorang gadis yg cantik jelita dari keluarga kaya raya meninggalkan rumah utk menengok bibinya yg tdk jauh dari situ.
Namun baru melewati bbrp rumah dia terjebak pada suatu kerusuhan. Dia tdk bisa pulang ke rumah dan tdk mungkin lanjut ke rumah bibinya.
Setelah dia perhatikan bangunan di sekitar situ dia lihat ada surau, maka dia masuk ke surau ke tempat sholat perempuan.
Dia tunggu sampai malam kerusuhan tdk juga berakhir.
Ketika habis isya si marbot melihat gadis itu masih berada disitu, si marbot mempersilahkan sang gadis utk meninggalkan masjid.
Namun si gadis masih mendengar kegaduhan di luar sehingga dia tdk berani keluar masjid.
Si marbot adalah seorang mahasiswa dan dia tinggal di surau itu.
Setelah terjadi perbincangan akhirnya si marbot mengizinkan sang gadis utk nginap di surau di tempat sholat wanita.
Si marbot semalam suntuk tdk tidur, dia terus belajar dengan menggunakan sebuah lilin.
Dari jauh sang gadis mengamati apa yg dilakukan si marbot, dan dia mulai kagum dg ketekunannya dlm belajar.
Tapi ada hal aneh yg dilihat oleh gadis itu. Berkali-kali si marbot membakar jarinya dg lilin dan kesakitan.
Besok paginya menjelang subuh suasana di luar sudah tenang damai.
Maka sebelum jamaah subuh datang si marbot memohon sang gadis utk segera meninggalkan surau.
Sang gadis bersedia tapi memberi syarat bahwa dia akan meninggalkan surau jika si marbot mau menceritakan kenapa tadi malam dia berkali-kali membakar jarinya.
Si marbot menolak untuk bercerita dan meminta sang gadis keluar tanpa syarat.
Sang gadis ternyata bersikeras dan tdk mau keluar jika si marbot tdk mau cerita tentang apa yg diminta.
Akhirnya si marbot mengalah dan bercerita.
Marbot bercerita, karena kamu ada disini dan kita hanya berdua semalam suntuk di surau ini, maka berkali-kali setan menggodaku.
Maka setiap kali aku ingin mengikuti bisikan setan aku bakar jariku sampai kesakitan, lalu aku bayangkan bgmn mungkin aku tahan dg bakaran neraka sedangkan dg bakaran lilin aku tdk tahan.
Selesai mendengar penjelasan itu sang gadis pulang. Sampai di rumah dia cerita apa pada ibunya yg dia alami kemarin sehingga dia bersembunyi dan menginap di surau.
Lalu dia meminta agar dinikahkan dg pria yg kuat imannya. Pria itu adalah mahasiswa yg menjadi marbot surau di kampung ini yang dia sdh saksikan betapa kuat imannya menghadapi godaan syetan.
Akhirnya keluarga kaya raya itu setuju putrinya yg cantik jelita menikah dg marbot surau.
*Mohon maaf kpd DKM2 jika setelah ini banyak mahasiswa melamar jadi marbot*
(Ust. M. Zubaidi)
0 komentar:
Post a Comment