Kini Spanyol Beri Izin Siswi Muslimah Berhijab di Sekolah
Baru-baru ini, Pemerintah daerah Valencia, Spanyol telah membatalkan larangan berhijab kepada para siswi muslimah di sekolah. Hal ini selanjutnya diatur secara legal di sekolah-sekolah di Spanyol dalam peraturan tertulis: "menjamin hak siswa untuk menempuh pendidikan dengan nyaman".
Selain itu, Departemen Pendidikan Valencia telah memerintahkan Sekolah Menengah Atas Benlliure untuk mengizinkan Takwa Rejeb (22) mengenakan hijab di kelas setelah ia memprotes bahwa larangan tersebut diskriminatif.
Rejeb, yang mengambil kursus pariwisata profesional di sekolah tersebut, telah diberitahu pekan lalu bahwa sekolah melarang pemakaian penutup kepala atau hijab. Tidak terima dengan kebijakan diskriminatif itu, Rajeb melayangkan gugatan dengan meminta bantuan kelompok pemantau SOS Racism.
“Saya lebih dari sekadar senang karena satu-satunya hal yang saya inginkan adalah menggunakan hak-hak saya untuk belajar. Saya bukan sirkus manusia aneh, saya orang seperti yang lainnya, seorang pelajar,” tegas Rejeb mengomentari putusan Departemen Pendidikan, seperti dilansir dari publikasi ArabNews.
Sementara Departemen Pendidikan Kota Valencia menyatakan akan menyusun peraturan baru untuk menghindari kasus serupa terulang. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin hak-hak pendidikan dari badan mahasiswa dan penting untuk menggunakan semua jenis atribut atau pakaian yang memang bagian dari ketaatan para siswa kepada ajaran agama. Kementerian menambahkan bahwa mereka telah menciptakan peran koordinator kesetaraan di setiap fasilitas pendidikan di Valencia untuk tahun akademik ini.
Kabar ini menjadi hal yang menggembirakan bagi warga muslim di negeri matador tersebut. Pasalnya, jumlah mereka yang minoritas membuat mereka rentan diperlakukan berbeda. Adapun Muslim di negeri tersebut merepresentasikan sekitar 4% dari total 46,5 juta penduduk Spanyol. Saat ini jumlah penganut agama Islam di Spanyol sebanyak 1.887.906 jiwa, atau mengalami peningkatan sebanyak 29.497 jiwa dibandingkan sebelumnya di tahun 2014.
Menurut Union of Islamic Communities (UCIDE), Muslim membentuk 3,8 persen dari penduduk Spanyol, 40 persen adalah Spanyol dan 60 persen sisanya adalah imigran. Muslim di Spanyol sebagian besar dari Maroko meskipun ada kehadiran yang signifikan dari Pakistan dan Muslim Senegal di kota-kota seperti Barcelona, Valencia dan Logrono.
Selain itu, Lembaga Persatuan Generasi Islam di Spanyol baru-baru ini merilis hasil kajian demografi penduduk Muslim di Spanyol. Dilaporkan bahwa jumlah muslim yang memiliki kewarganegaraan Spanyol prosentasenya meningkat 8,4% di tahun 2015 kemarin. Seperti dilansir dari publikasi almoslim, dari kajian itu diketahui diantara sebab meningkatnya jumlah muslim di Spanyol adalah faktor geografis, di mana wilayah yang banyak muslimnya berdekatan dengan wilayah lain yang masih jarang penganut Islamnya, sehingga dapat memberikan pengaruh. Seperti yang terjadi di kota Melilla, yang berdekatan wilayah yang cukup banyak penganut Islamnya yaitu: Murcia, Pace Pascoe, Almeria, Alicante, Cadiz, Cuenca, Granada, The Illepi dan Valencia.
0 komentar:
Post a Comment