Erdogan: Gencatan Senjata di Suriah Seperti Bayi yang Terlahir Mati


 Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyib Erdogan menggambarkan opsi gencatan senjata di Suriah yang diinisiasi AS dan Rusia seperti “bayi yang terlahir dalam kondisi meninggal dunia”.

“Sayangnya, gencatan senjata itu seperti bayi yang terlahir mati. Telah diajukan berlangsung dalam 48 jam, kemudian seminggu dibahas jika 48 jam pertama telah sukses. Tapi hal itu tidak pernah terjadi, gencatan senjata memang telah buyar.” katanya pada Jum’at (23/09).

Terkait masalah ini, Erdogan menyalahkan rezim Assad yang melakukan serangan terhadap konvoi bantuan PBB sehingga mengakibatkan beberapa orang tewas.

Berbeda dengan Turki, pihak Amerika Serikat menyalahkan Rusia yang merupakan sekutu terdekat rezim Assad karena dinilai tidak menghentikan serangan terhadap konvoi bantuan tersebut.

Untuk itu, Erdogan kembali menegaskan tentang perlunya zona larangan terbang di wilayah Suriah agar hal serupa tidak terjadi.

“Wilayah ini harus resmi dinyatakan sebagai zona larangan terbang, dan sayangnya tidak ada pemimpin dari seluruh dunia yang tampak akan bersepakat,” ungkapnya.

“Mereka telah berbicara tentang perlunya (zona larangan terbang) ini dari waktu ke waktu, tetapi tidak ada langkah konkret yang diambil untuk kedepannya,” tambah Erdogan.

Dia pun menyinggung tentang operasi militer Turki yang sedang berlangsung di Suriah utara. Menurutnya, tujuan operasi itu untuk membuka “zona aman” selebar 4.000-5.000 kilometer persegi.

Selanjutnya, pihak Ankara berjanji akan membangun pemukiman bagi pengungsi Suriah di Turki agar dapat kembali ke negara mereka, dan menjadi tempat hidup calon pengungsi yang melarikan diri dari Suriah.(KIBLAT) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment